Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Sekuriti Pukul Ojol Pakai Stik Golf di Setiabudi Berakhir Damai, Pelaku Akui Salah dan Minta Maaf

Kompas.com - 03/11/2022, 09:22 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pemukulan seorang pengemudi ojek online (ojol) oleh petugas sekuriti gedung di kawasan Setiabudi, Kuningan, Jakarta Pusat, pada Rabu (2/11/2022) berakhir damai.

Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Agung Permana menjelaskan bahwa kedua belah pihak sudah sepakat untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.

"Terkait adanya perselisihan tadi bahwa kedua belah pihak, Mas Aji (korban) dan Mas Tri (pelaku), sudah menyatakan kedua belah pihak untuk berdamai," ujar Agung saat dihubungi, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Satu Mobil Dirusak gara-gara Bawa Pemukul Ojol ke Polsek Setiabudi

Agung enggan menjelaskan secara terperinci penyebab perselisihan yang berujung keributan pada Rabu (2/11/2022).

Dia hanya mengingatkan agar para pengemudi ojol lainnya tidak terprovokasi melakukan tindakan anarkistis dalam menyikapi kasus pemukulan tersebut.

"Ke depan saya berharap tidak ada yang terprovokasi apalagi menjadi provokator karena kasus ini sudah bisa diselesaikan secara musyawarah," kata Agung.

Dalam pertemuan di Mapolsek Metro Setiabudi, Tri selaku orang yang memukul mengakui kesalahannya dan sudah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada korban.

Baca juga: Satpam yang Pukul Ojol Sudah Dibawa ke Polsek Setiabudi, Polisi Imbau Massa Ojol Tak Reaktif

"Saya menyatakan bahwa tanggal 2 November 2022 saya telah bersalah telah memukul saudara Aji. Dari dalam hati nurani saya, saya menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya," kata Tri dalam video pertemuan yang kirimkan Agung.

Insiden pemukulan oleh petugas sekuriti terhadap driver ojol itu terjadi di gedung kantor di kawasan Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022).

Akibat insiden itu, korban pun mengalami luka di bagian kepala akibat pukulan menggunakan stik golf.

Setelahnya, rekan-rekan korban sesama driver ojol menggeruduk tempat kejadian perkara untuk mencari pelaku.

Baca juga: Ojol Dipukul Sekuriti Gedung di Setiabudi, Rekannya Ramai-Ramai Geruduk TKP

Dalam video yang diunggah akun Instagram @merekamjakarta, di antara kerumunan massa ojol, terlihat korban memegangi kepalanya yang berdarah akibat dipukul

"Ini si korban digebug pakai stik golf sama sekuriti," kata salah seorang pengemudi ojol di video tersebut.

Kericuhan pun terjadi di lokasi saat terduga pelaku hendak dibawa oleh anggota Polsek Metro Setiabudi.

Para ojol yang geram mencoba mengejar dan memukul terduga pelaku. Mobil yang digunakan untuk mengangkut terduga pelaku pun turut dirusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com