Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Dorong Pemprov DKI Manfaatkan Lumpur Hasil Program Gerebek Lumpur

Kompas.com - 01/12/2022, 16:13 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mendorong Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membuat terobosan untuk memanfaatkan lumpur hasil pengerukan pada sungai, danau, situ, embung dan waduk.

Nirwono Joga mengusulkan hal tersebut harus menjadi perhatian, mengingat Pemprov DKI di bawah pimpinan Heru Budi juga menyatakan akan menggencarkan lagi kegiatan "gerebek lumpur" di berbagai wilayah.

"Kalau gerebek lumpur dioptimalkan maka akan tersedia lumpur dalam jumlah besar. Yang harus dipikirkan akan dibawa atau ditampung ke mana dan digunakan untuk apa? Bisa misalnya untuk pengurukan kawasan yang membutuhkan," ujar Nirwono dilansir Antara, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Fakta APBD DKI 2023 Senilai Rp 83,7 Triliun, Fokus 3 Program Prioritas hingga Lanjutkan Normalisasi

Selain itu, Nirwono juga menilai Pemprov DKI Jakarta harus mulai terbuka dan transparan soal peruntukan lumpur hasil pengerukan itu. Ia mengingatkan jangan sampai timbunan lumpur tersebut mengakibatkan permasalahan baru.

"Selama ini tidak ada kejelasan lumpur-lumpur hasil pengerukan itu diapakan saja dan untuk apa saja," ucapnya.

Kendati demikian, Nirwono menilai strategi Heru Budi untuk melakukan gerebek lumpur merupakan langkah baik yang harus digencarkan oleh seluruh pihak seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), pasukan pelangi, seluruh jajaran Pemprov DKI, hingga kelurahan.

"Gerebek lumpur bertujuan memperlancar aliran air (sungai, saluran air), meningkatkan kapasitas daya tampung sungai dan saluran air," ucapnya.

Gerebek lumpur sendiri, kata Nirwono, tidak akan terlalu efektif jika tidak didukung oleh pembenahan sungai dengan cara diperlebar, diperdalam, dihijaukan, dibebaskan dari sampah, dan dicegah untuk terjadi sedimentasi.

Baca juga: SDA DKI Disebut Anggarkan Program Normalisasi Ciliwung Rp 400 Miliar

Kemudian, lanjutnya, perlu juga dilakukan revitalisasi situ atau waduk untuk memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan mengkonservasi hutan lindung hulu sungai untuk memperbesar resapan air dan mengurangi sedimentasi sungai.

"Kemudian merehabilitasi saluran air yang diperbesar dimensi saluran airnya dan bebas dari jaringan utilitas yang menyumbat saluran, serta restorasi kawasan pesisir termasuk memanfaatkan lumpur hasil pengerukan gerebek lumpur tadi," tuturnya.

Sebelumnya, Heru Budi Hartono menyatakan akan rutin melakukan gerebek lumpur sebagai upaya pengendalian banjir Jakarta. Pengendalian banjir itu menjadi salah satu program prioritas Pemprov DKI pada 2023.

"Penanganan rutin pengerukan jadi rutin gerebek lumpur, jadi kemarin saya sudah ke beberapa wilayah semua harus jalan sarana prasarana yang Pemda miliki turun untuk mengantisipasi banjir," kata Heru, Selasa (29/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com