Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Lain Pria Banting Anak Pacar di Apartemen Kalibata, Kesal Korban Kerap Menangis

Kompas.com - 05/12/2022, 20:12 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan bahwa pria berinisial Y (31) mengaku menganiaya balita berinisial GMM karena korban selalu menangis dan buang air besar (BAB) sembarangan. Adapun GMM merupakan anak dari pacarnya, SS (23).

Penganiayaan itu terjadi saat korban dititipkan ibunya kepada pelaku di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2022) sore.

"Anak itu kan tidak berhenti menangis, nah itulah yang bikin dia (tersangka) kesal," sebut Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat dikonfirmasi, Senin (5/12/2022).

Baca juga: Kronologi Balita Tewas Dibanting Pacar Ibunya di Apartemen Kalibata City

Nurman mengatakan, pelaku sebelumnya juga dibuat kesal karena balita berusia dua tahun itu BAB saat bermain di taman Apartemen Kalibata City.

"Anak itu bermain di taman, kemudian anak ini BAB. Dia membersihkan di kamar mandi di Apartemen Kalibata," kata Nurma.

"Kemudian, dia melakukan yang mungkin dia pikir itu tidak mengapa, yaitu melempar anak ke kasur, tapi ternyata tidak sampai ke kasur," imbuh dia.

Kapolsek Pancoran Kompol Panji Ali Candra sebelumnya mengatakan, penganiayaan itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 16.30 WIB.

"Ibu korban melaporkan bahwa anaknya telah meninggal. Kondisi anak pada saat itu sudah berada di rumah sakit di sekitar Pancoran," kata Panji.

Baca juga: Paman Korban Curiga Balita yang Tewas di Apartemen Kalibata City Juga Sering Dianiaya Ibunya

Polisi yang mendapatkan laporan itu langsung berangkat ke rumah sakit. Polisi kemudian meminta keterangan dari ibu korban dan melihat hasil visum yang menyatakan adanya luka benturan di bagian kepala korban.

"Di tubuh korban yang ditemukan hasil visum sementara itu adanya benturan di kepala bagian belakang," kata Panji.

Penyidik kemudian menyelidiki kasus itu dengan memeriksa saksi-saksi, termasuk Y yang bersama korban sesaat sebelum meninggal dunia.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, bayi itu meninggal karena diduga dibanting oleh Y.

"Ibu korban sedang bekerja. Tidak (tinggal bersama), kebetulan yang bersangkutan lagi main saja," ucap Panji.

Baca juga: Polisi Tangkap Pria yang Banting Balita Anak Pacarnya di Apartemen Kalibata City

Panji menambahkan, Y sempat menghubungi SS dengan mengabarkan bahwa GMM tak sadarkan diri.

Setelah membawa balita tersebut ke rumah sakit, Y pergi meninggalkan keluarga korban.

"Pada hari Sabtu itu juga, tim saya berangkat ke Cibinong, ke kediaman pelaku. Ternyata ada di sana," kata Panji.

Kini, Y telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan terkait kasus penganiayaan terhadap balita tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com