Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa di Depok Gelar Aksi Solidaritas, Tolak Relokasi SDN Pondok Cina 1

Kompas.com - 13/12/2022, 17:18 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa di Depok menggelar aksi solidaritas terkait polemik relokasi SDN Pondok Cina 1 di Jalan Raya Raya Margonda, Depok, pada Selasa (13/12/2022) sore.

Aksi itu diikuti oleh mahasiswa dari beberapa kampus, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gunadarma, dan Universitas Bina Sarana Informatika (BSI).

Pantauan Kompas.com di lokasi, para mahasiswa mulai menggelar aksi di depan SDN Pondok Cina 1 sekitar pukul 16.34 WIB.

Mereka langsung melakukan orasi untuk memperjuangkan hak-hak siswa SDN Pondok Cina 1 yang terkena imbas alih fungsi lahan untuk pembangunan masjid raya.

"Tolak pemindahan siswa SDN Pondok Cina 1 ke sekolah lain," kata seorang orator.

Baca juga: Polemik SDN Pondok Cina 1 Disorot Pemerintah Pusat, Wali Kota Depok Dapat Masukan

Tak hanya itu, para mahasiswa lainnya turut membentangkan banner hingga poster yang berisi beberapa kecaman terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

"Lawan kapitalisasi pendidikan, masa depan jadi korban," demikian tulisan dalam banner.

Sementara itu, terlihat sekitar enam personel kepolisian berjaga di lokasi aksi. Beberapa di antaranya sibuk mengatur arus lalu lintas agar lancar.

Baca juga: Komnas PA Miris Lihat Siswa SD Pondok Cina 1 Belajar Tanpa Guru: Ini Penelantaran oleh Wali Kota Depok!

Sebelumnya diberitakan, Komisi Nasional Hak Asas Manusia (Komnas HAM) mendorong Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempertimbangkan lokasi baru untuk relokasi siswa SDN Pondok Cina 1.

Hal itu disampaikan Komisioner Komnas HAM Putu Elvina setelah mendengarkan keluhan para orangtua murid saat berdialog dengan Komnas HAM pada Senin (12/12/2022).

Menurut dia, kapasitas dua sekolah untuk merelokasi siswa SDN Pondok Cina 1 tak sebanding dengan jumlah murid.

"Karena kami tahu bahwa Depok ataupun beberapa kota lainnya tidak seimbang antara jumlah anak dan sarana sekolah," kata Putu kepada wartawan di SDN Pondok Cina 1.

"Kecuali kalau Kota Depok surplus bangunan sekolah, sehingga akan mudah," sambung dia.

Baca juga: Saat Wali Kota Depok Abaikan Arahan Ridwan Kamil, Tetap Ngotot Relokasi SDN Pondok Cina 1

Putu berujar, kurangnya kapasitas sekolah tempat relokasi siswa SDN Pondok Cina 1 menyebabkan jam pelajaran berubah.

"Ini yang berpotensi mencederai hak mereka (murid SDN Pondok Cina 1) untuk mendapatkan pelajaran yang optimal," ujar Putu.

Karena itu, Putu menilai relokasi SDN Pondok Cina 1 tidak direncanakan dengan baik oleh Pemkot Depok, baik itu dari segi akses, penempatan, dan lainnya.

Kondisi itu, kata Putu, menimbulkan kekerasan terhadap siswa SDN Pondok Cina 1 yang tak mau direlokasi ke tempat lain.

"Ini menimbulkan kekerasan baru sebenarnya oleh sistemnya, karena penempatan atau relokasi tersebut (ke SDN Pondok Cina 3 dan 5) tidak direncanakan dengan baik," kata Putu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com