Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Miskin Jakarta Sulit Dapat Bansos Karena Administrasi Berbelit

Kompas.com - 22/12/2022, 17:56 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih ada banyak warga miskin Jakarta belum tersentuh bantuan sosial (bansos), baik yang berasal dari Kementerian Sosial maupun dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Walau sudah didaftarkan sebagai kelompok sasaran, mereka tidak serta merta mendapat bansos karena sejumlah tahapan proses penentuan penerima bantuan.

Dilansir dari Kompas.id, Wiyono (62), warga RT 12 RW 12, Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, termasuk salah satu warga miskin yang sudah didata sebagai kelompok sasaran penerima bantuan.

Namun, namanya belum tercantum dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Untuk bisa tercantum dalam DTKS, masih ada sejumlah tahapan verifikasi data yang harus dilalui.

"Pernah dulu dapat (bantuan) sekali. Sekitar awal pandemi Covid-19 saya dapat Rp 300.000 dari Kementerian Sosial (Kemensos), tapi saya tidak tahu ini jenis bantuan apa," ujarnya dikutip Kompas.id, Senin (19/12/2022).

Baca juga: Penderitaan Berlapis Warga Miskin Jakarta Saat Pembatasan Mobilitas, PPKM Pak Kapan Kita Mati

Meski begitu, Wiyono mengaku belum pernah mendapatkan bansos reguler yang dapat diterima warga miskin setiap bulannya.

"Padahal saya sudah dimintai foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) untuk pendaftaran bansos,” lanjutnya..

Wiyono tinggal di rumah berukuran 4x3 meter bersama lima orang anggota keluarganya. Mereka tinggal di bawah kolong Jalan Tol Pelabuhan dengan atap beton jalan tol dan dinding dari tripleks.

Wiyono tinggal bersama Marwah istrinya yang penyandang difabel, anak dan menantu, serta satu cucunya yang masih balita.

Untuk menafkahi keluarganya, sehari-hari ia bekerja sebagai sopir odong-odong. Dalam sehari, pendapatan bersih yang diperolehnya Rp 20.000-Rp 40.000.

Baca juga: Jaga Validitas Data, Pos Indonesia Kejar Target Perekaman Lokasi Rumah Penerima Bansos

Di lingkungan permukiman yang sama, Umi (55), warga RT 3 RW 12, Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, juga belum pernah mendapat bansos baik dari Pemprov DKI maupun Kemensos.

Umi merupakan pemulung yang tinggal di kolong Jalan Tol Pelabuhan. Seorang diri ia tinggal di rumah petak berukuran 3x2 meter.

Rumah ini berisi satu kasur dan meja makan. Adapun kamar mandi, ia menggunakan toilet dan jamban bersama.

Umi saat ini sedang menjalani pemulihan dari penyakit stroke. ”Saya tidak pernah mendapat bansos. Beberapa bulan lalu sudah pernah didaftarkan oleh pihak Kemensos yang datang ke sini,” ujarnya.

Kondisi masyarakat miskin yang belum menerima bansos secara reguler tidak hanya dialami Wiyono dan Umi.

Baca juga: TNI AD Kirim 10 Truk Bansos untuk Korban Gempa Cianjur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com