Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Jemaah Tunanetra Ibadah di Gereja Katedral, Bergandengan Bertiga Naik Transjakarta

Kompas.com - 24/12/2022, 19:30 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di antara keramaian jemaah misa yang keluar dari Gereja Katedral Jakarta, Felicia (49) terlihat erat menggandeng lengan suaminya.

Bukan bermesraan, Felicia menggantungkan keselamatannya melalui lengan suaminya itu. Namun, suaminya juga bergantung pada bahu keponakan Felicia yang berjalan paling depan.

Felicia dan suaminya merupakan pasangan disabilitas tunanetra. Namun, keponakannya tidak.

Keduanya, bergantung pada sosok perempuan yang dengan sabar mengarahkan langkah keduanya untuk menuju dan pulang dari Gereja Katedral Jakarta.

Baca juga: Pastikan Keamanan Perayaan Natal di Lumajang, 422 Personel dan Anjing Pelacak Diterjunkan

Langkah mereka untuk beribadah cukup menantang. Sebab, mereka harus menumpang bus Transjakarta dari kediaman di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Belum lagi, hujan yang turun dengan deras sekitar pukul 16.00 WIB, tepat sebelum misa dimulai, menjadi tantangan besar bagi ketiganya.

Felicia yang sudah 6 tahun menjadi jemaah di gereja tersebut mengatakan, dahulu perjuangan lebih sulit untuk bisa beribadah mingguan di sana.

Jemaat mendatangi Gereja Katedral Jakarta untuk menjalani misa pada menjelang Natal, pada Sabtu (24/12/2022) sore.Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Jemaat mendatangi Gereja Katedral Jakarta untuk menjalani misa pada menjelang Natal, pada Sabtu (24/12/2022) sore.

"Dulu kami untuk ibadah, jangankan Natal ya, untuk masuk atau keluar saja kesulitan. Tapi (situasi membaik) sejak ada pihak gereja yang membantu kami," kata Felicia di Katedral Jakarta, Sabtu.

Ia mengenang, pengurus, relawan hingga satpam kini langsung membantunya saat tiba di depan gereja.

"Kalau ada difabel di depan, mereka langsung membantu kami, langsung nyamperin kami. Mereka tuh sudah peduli," ungkap Felicia.

Kendati demikian, ia berharap, tidak hanya pihak gereja yang peduli pada kaum disabilitas seperti dia.

Baca juga: Heru Budi Pantau Persiapan Misa Natal di Gereja Katedral

"Harapannya harus lebih baik, kalau bisa jangan hanya yang satu iman saja ya. Kalau bisa beda iman juga harus peduli sama difabel. Penginnya juga masyarakat lebih peduli, karena kadang masyarakat enggak peduli dengan kami," harap dia.

Selain itu, ia juga mengharapkan pemerintah lebih memperhatikan fasilitas-fasilitas bagi kaum disabilitas.

"Fasilitas juga diprioritaskan kalau bisa. Paling enggak, ya transportasi, karena paling butuh sih transportasi dan pelayanan," tutup Felicia sebelum berpamitan pulang menumpang Transjakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com