Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Tawuran Remaja Bersenjata di Sawangan Depok, Polisi: Kata Warga Bukan Orang Sini

Kompas.com - 29/12/2022, 17:11 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan dua kelompok remaja yang terlibat tawuran menggunakan petasan dan senjata tajam di Jalan Raya Muchtar, Sawangan, Depok, bukan merupakan warga sekitar.

Hal itu disampaikan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bojongsari, Kompol Yogi Maulana berdasarkan kesaksian dari warga setempat.

"Masih lidik. Saksi bilang bukan orang Sawangan atau orang sekitar sini bilangnya," kata Yogi saat dikonfirmasi, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: Tawuran Remaja di Depok Pakai Petasan dan Celurit, Warga Sekitar Tak Berani Bubarkan

Meski demikian, Yogi menuturkan polisi tengah menelusuri asal kedua kelompok remaja tersebut.

"Anggota masih lidik di daerah luar (Sawangan- Bojongsari). Kemungkinan dari Parung Poncay Bode," kata Yogi.

Adapun aksi tawuran dua kelompok remaja di Jalan Muchtar, Sawangan, Depok pada (28/12/2022) dini hari, viral di media sosial.

Dalam video rekaman ponsel pribadi yang kemudian diunggah ke akun Instagram @sawangan_info itu terlihat puluhan remaja dari dua kelompok berbeda saling serang menggunakan senjata tajam serta petasan.

Baca juga: Tawuran di Karang Tengah Tangerang Tewaskan 1 Orang, Berawal Saling Tantang di Live Instagram

Warga sekitar bernama Cecep mengatakan kejadian aksi tawuran itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.

"Waktu itu saya lagi tidur dengar suara petasan sama suara teriak-teriak, akhirnya bangun sama anak saya. Saya keluar sudah terjadi bentrok," kata Cecep saat ditemui wartawan, Kamis (29/12/2022).

Cecep mengatakan puluhan remaja itu menggunakan sepeda motor dari arah yang berbeda di Jalan Raya Muchtar dan bertemu di depan warungnya.

Tak lama kemudian, puluhan remaja itu saling serang menggunakan petasan serta celurit.

Baca juga: Tawuran di Karang Tengah Tangerang Tewaskan Satu Orang, 4 Pelaku Ditangkap

"Antara kelompok remaja yang dari arah kanan sama kiri, sudah ada yang bawa celurit. Pertama, suara petasan dulu terus dibarengin beradu pakai celurit," ujar Cecep.

Dikatakan Cecep, jalanan tersebut memang sering dijadikan arena tawuran. Sebab, petugas kepolisian jarang berpatroli.

"Memang sering dari dulu karena sepi tempatnya, warga sempat membubarkan cuma agak takut, karena sering bawa celurit," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com