Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sopir Odong-odong Berseragam Pilot di Tangsel, Selalu Bawa Enam Anaknya Saat Bekerja

Kompas.com - 12/01/2023, 14:59 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ari Jambul (32), sopir odong-odong di Tangerang Selatan yang kerap mengenakan seragam pilot mengaku selalu membawa keenam anaknya saat bekerja.

Profesinya itu pun berawal dari ide Ari untuk menyenangkan semua anaknya. Diakui Ari, ia juga sangat senang terhadap anak-anak.

Sembari bekerja untuk meraup cuan, Ari bisa mengasuh anak-anaknya sambil membawa mereka berkeliling menggunakan odong-odong.

"Alhamdulillah atas izin Allah saya dikaruniai enam anak. Di balik saya kerja, saya bawa anak-anak sembari momong, ngasuh, sembari narik juga," kata Ari dikutip dari siaran live Kompas.com, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Uniknya Sopir Odong-odong di Tangsel, Kenakan Seragam Pilot untuk Tarik Perhatian Anak-anak

Ari memiliki empat anak perempuan dan dua anak laki-laki.

Saat ditemui Kompas.com di sela-sela mengendarai odong-odong, Rabu kemarin, Ari turut mengajak semua anaknya itu. 

Anak Ari yang paling kecil berusia 1 tahun dan digendong oleh istri Ari yang juga ikut serta.

Sehingga, selain menyenangkan anak-anak yang menjadi penumpangnya, Ari bisa menyenangkan anaknya sendiri meski sambil bekerja.

Ia juga memastikan, odong-odongnya sudah terjamin secara keamanan. Karena, setiap bulannya ia rutin melakukan pengecekan atau maintenance ke bengkel.

Meski odong-odong itu bukan milik Ari, ia mengaku tetap bersyukur masih bisa bekerja dan disenangi oleh anak-anak di sekitar rumahnya.

"Ini setoran, bukan milik sendiri. Ya tapi saya tetap bersyukur banyak anak-anak fans Ari Jambul. Semoga ke depannya bisa punya," kata Ari.

Baca juga: Alasan Ari Jambul Sopir Odong-odong di Tangsel Kenakan Seragam Pilot, Berawal dari Cita-cita yang Tak Tercapai

Ada cerita unik dibalik alasan Ari mengenakan seragam pilot.

Sejak kecil, Ari mengaku bercita-cita menjadi pilot. Namun, cita-cita itu belum tercapai hingga saat ini.

"Berawal dari cita-cita yang belum sampai menjadi pilot di udara akhirnya menjadi pilot di darat," ujar Ari.

Ari mengenakan setelan seragam pilot kemeja berwarna putih dan celana hitam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com