Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Depok yang Baru Janji Tuntaskan Misteri Kematian Akseyna, Ayah: Jangan Sekadar "Lip Service"

Kompas.com - 16/01/2023, 14:25 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ayah Akseyna Ahad Dori, Marsekal Pertama TNI (Purnawirawan) Mardoto berharap Kapolres Metro Depok yang baru, Kombes Ahmad Fuady, mampu menepati janjinya untuk menuntaskan misteri kematian pemuda yang akrab disapa Ace tersebut.

Sebab, kapolres-kapolres terdahulu juga pernah berjanji memecahkan kasus kematian Akseyna. Namun, nyatanya mereka tak kunjung menuntaskannya.

"Semoga kapolres yang sekarang bisa dipercaya ucapan janjinya. Tidak sekadar lip service dan copy paste kapolres-kapolres sebelumnya," kata Mardoto saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Kapolres Baru Depok Janji Tuntaskan Misteri Kematian Akseyna di Danau UI

Meski begitu, Mardoto tetap mendukung Ahmad Fuady untuk menuntaskan misteri kematian Akseyna yang belum menemui titik terang.

"Kita lihat dan tunggu saja. Berilah kesempatan dia untuk menunaikan tugasnya," ujarnya.

Dalam mengungkapkan kasus kematian anaknya, Mardoto berharap polisi melakukan pendekatan scientific crime investigation untuk menginvestigasi kasus kriminal yang sudah lama.

Baca juga: Kapolres Baru Depok Janji Tuntaskan Misteri Kematian Akseyna, Sang Ayah: Kita Lihat Saja

Terlebih, bukti-bukti permulaan atas kematian Akseyna bisa menjadi rujukan untuk mendapatkan bukti terbaru.

"Masalahnya mau apa enggak? Tentu bersama atau kerjasama dengan tim khusus yang kabarnya sudah terbentuk," kata Mardoto.

Sebelumnya diberitakan, usai resmi dilantik sebagai Kapolres Depok, Kombes Ahmad Fuady berjanji akan berupaya mengusut tuntas misteri kematian Akseyna Ahad Dori.

Baca juga: Ayah Akseyna Berharap Kapolres Depok yang Baru Bisa Ungkap Kasus Pembunuhan Anaknya

"Nanti akan saya pelajari ya dengan seluruh pejabat utama, khususnya Kasat Reskrim. Insya Allah akan kami tuntaskan," kata Ahmad Fuady, Jumat (13/1/2022).

Akseyna merupakan mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat. Ia ditemukan meninggal di Danau Kenanga, UI pada 26 Maret 2015.

Polda Metro Jaya dan Polres Metro Depok pada Mei 2015, telah mengumumkan secara resmi bahwa akseyna meninggal karena dibunuh.

Namun, sudah hampir delapan tahun berlalu sejak jasad Akseyna ditemukan, kepolisian masih belum mampu mengungkap pelaku dan motif pembunuhan Akseyna.

Ahmad Fuady bukanlah satu-satunya Kapolres Depok yang berjanji untuk menuntaskan kasus Akseyna. Ia adalah Kapolres Depok kedelapan yang sesumbar dapat membongkar misteri di balik kematian Akseyna.

Sesuai urutan, tujuh Kapolres Depok pendahulu Ahmad Fuady adalah Kombes Imran Edwin Siregar, Kombes Azis Andriansyah, Kombes Didik Sugiarto, Kombes Herry Heryawan, Kombes Harry Kurniawan, Kombes Dwiyono, dan Kombes Ahmad Subarkah.

Ketujuhnya juga punya janji yang sama seperti Ahmad Fuady, yakni menuntaskan kasus kematian Akseyna sampai ke akar-akarnya.

Seperti halnya Ahmad Fuady, Kombes Imran Edwin Siregar pun berjanji akan menuntaskan kasus Akseyna saat baru dilantik sebagai Kapolres Depok pada Januari 2021.

"Itu (misteri kematian Akseyna) jadi utang, PR buat Polres Depok. Insya Allah nanti kita lihat dulu. Saya baru satu hari (menjabat), nanti saya pelajari," ujar Imran.

Mundur satu tahun sebelumnya, Kapolres Depok Kombes Azis Andriansyah juga memerintahkan jajarannya kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi Akseyna ditemukan tewas. Upaya tersebut gagal memuahkan hasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com