Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggak Ada Obat! Penumpang Stasiun Manggarai Tetap Menumpuk Meski Diberlakukan Buka Tutup

Kompas.com - 27/01/2023, 19:00 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpukan penumpang kereta rel listrik (KRL) masih terjadi di Stasiun Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, saat jam pulang kerja pada Jumat (27/1/2023) sore.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sekitar pukul 17.59 WIB, antrean penumpang KRL terjadi di akses menuju peron 8 Stasiun Manggarai, yang terletak di lantai paling dasar.

Peron tersebut merupakan akses penumpang yang ingin menuju Jatinegara, Bekasi, dan Cikarang.

Baca juga: Stasiun Manggarai Penuh Sesak, Kemenhub Minta Maaf

Ramainya penumpang KRL yang hendak mengakses peron 8 membuat petugas bersiaga di lokasi untuk mengatur agar tak terjadi penumpukan. 

Sistem buka tutup pun diberlakukan.

Petugas akan menutup akses ke peron 8 di lantai dua dengan menggunakan rantai apabila sudah terjadi penumpukan penumpang di lantai dasar.

Setelah penumpukan di lantai dasar terurai, baru lah akses kembali dibuka.

Sistem buka tutup itu juga diterapkan bagi penumpang di lantai dasar yang hendak naik ke lantai dua.

"Karena jam kerja, jadi kita buat gantian. Nanti kita tutup di sini (lantai dua) yang bawah suruh naik," kata salah satu petugas sekuriti di lokasi.

Baca juga: Cegah Penumpukan Penumpang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan di Stasiun Manggarai

Meski sudah diatur sedemikian rupa, namun tetap terjadi penumpukan dan antrean panjang penumpang yang hendak mengakses peron 8.

Namun, penumpukan itu tak berlangsung dalam waktu lama dan tak sampai membuat penumpang berdesak-desakan.

Kondisi antrean saat ini berbeda dari beberapa hari sebelumnya, di mana penumpang saling berdesakan di tangga stasiun.

Bahkan video yang menggambarkan antrean penumpang KRL itu beredar di media sosial.

Dalam video yang diunggah oleh akun twitter @ketanitemanget, tampak terjadi kepadatan penumpang KRL di lantai dua, tepatnya depan pintu akses ke peron 8.

"Kalau itu karena kemarin mereka tidak ada yang mau ngalah. Ada penumpang naik ke atas, ada yang ke bawah," kata petugas sekuriti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com