Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Pedagang Nasi di Jatinegara: Harga Beras Mahal, tetapi Warung Sepi jika Naikkan Harga

Kompas.com - 16/02/2023, 23:32 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Party (45), pengelola warung makan di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, mengungkapkan, ia sempat menaikkan harga lauk imbas peningkatan harga bahan pangan termasuk beras saat Lebaran beberapa waktu lalu.

"Saya sudah pernah coba naikin harga lauk abis Lebaran dulu. Naik Rp 2.000 aja itu nasi rames dan telur, biasanya Rp 10.000," kata dia di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (16/2/2023).

"Saya enggak kuat karena seminggu harga naik, warung nasi malah sepi," imbuh Party.

Sejak saat itu, ia akhirnya berkomitmen untuk tidak pernah mengurangi porsi nasi atau menaikkan harga lauk.

Meski keuntungannya menipis, Party tetap berjuang agar warung nasinya tidak pernah sepi pelanggan.

Baca juga: Jeritan Pedagang di Warung Makan akibat Harga Beras Naik: Keuntungan Menipis, tapi Takut Naikin Harga

"Langganan saya malah hilang seminggu (saat harga lauk dinaikkan), akhirnya balik ke harga semula," tutur Party.

"Walaupun harganya murah, kalau yang beli banyak, kita dapat untung. Kalau naikin harga terus enggak ada yang beli, cuma dapet capek aja," tambah dia.

 

Tak berniat kurangi porsi

Saat ini, harga beras medium di pasaran berada telah menyentuh Rp 10.000 per kilogram, melebihi harga eceran tertinggi (HET), yang seharusnya Rp 9.450 per kilogram.

Terkait hal ini, Party bersikeras untuk tidak menaikkan harga lauk atau mengurangi porsi nasi.

Untuk harga lauk sendiri, ia mengkhawatirkan warung nasinya sepi kembali seperti dulu kala.

"Kalau porsi nasi, kalau dikurangin, nanti orang berasa kurang makannya. Apalagi yang cowok-cowok yang kerja jadi kuli," jelas Party.

Baca juga: Harga Beras Melonjak, Pengelola Warteg: Mending Turunin Porsi Nasi daripada Naikkan Harga Lauk

Namun, apabila harga beras kian meningkat, ia tidak menampik bahwa pengurangan porsi nasi menjadi jalan keluar agar warungnya tetap beroperasi.

Menurut dia, hal tersebut lebih efektif untuk dilakukan daripada meningkatkan harga lauk yang berpotensi membuat warungnya sepi.

"Iya buruknya ngurangin porsi nasi, cuma saya (berharap) enggak pernah ngurangin, bertahan aja," ujar Party.

Lebih lanjut, jika porsi nasi dikurangi atau harga lauk ditingkatkan, ia merasa iba dengan para pelanggannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com