Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Alami Gangguan, Kecepatan KRL Relasi Rangkasbitung-Tanah Abang Dibatasi

Kompas.com - 19/02/2023, 14:30 WIB
Joy Andre,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian kereta rel listrik (KRL) commuter line nomor 1991 relasi Rangkasbitung-Tanah Abang yang sempat mengalami gangguan di antara Stasiun Parung Panjang dan Stasiun Cisauk, kini dinyatakan telah selesai dievakuasi.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, proses evakuasi rangkaian kereta yang anjlok itu berlangsung sekitar 45 menit lamanya.

"Proses evakuasi dimulai pukul 08.45 WIB dengan estimasi waktu 45 menit. Pada pukul 09.24 WIB evakuasi KA commuter line nomor 1991 berhasil ditangani yang kemudian dilanjutkan pengecekan prasarana pada pukul 10.00 WIB," ujar Anne dikutip dari keterangannya, Minggu.

Baca juga: KRL Relasi Tanah Abang-Rangkasbitung Alami Gangguan di Parung Panjang

Setelah proses evakuasi dilakukan, pihak KAI menyatakan, kecepatan commuter line di relasi Rangkasbitung-Tanah Abang dibatasi. Pembatasan kecepatan akan terus dipantau hingga normal.

"Perjalanan commuter line berangsur normal pada pukul 10.50 WIB. KA pertama yang melalui jalur Parung Panjang-Cisauk adalah KA commuter line No.2019 dengan kecepatan 20 km/jam. Pembatasan kecepatan pun terus dipantau sampai kembali normal," jelas Anne.

Adapun untuk mengurai kelambatan, saat ini perjalanan commuter line di lintasan Parung Panjang-Cisauk hanya menggunakan satu jalur secara bergantian.

Baca juga: Transjakarta Didorong Perbaiki Ketepatan Waktu untuk Maksimalkan Integrasi dengan KRL-MRT

"Sedangkan untuk perjalanan commuter line nomor 1972 dan nomor 1986 jurusan Tanah Abang-Parung Panjang, perjalanan hanya sampai Stasiun Serpong untuk kembali ke Stasiun Tanah Abang dan perjalanan commuter line nomor 1978 hanya sampai Stasiun Sudimara, kembali ke Stasiun Tanah Abang," jelas Anne.

PT KAI Commuter pun meminta maaf terkait kendala operasional tersebut. Tak lupa, mereka mengimbau kepada pengguna commuter line untuk selalu mematuhi aturan dan arahan petugas di lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Megapolitan
Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Megapolitan
Siswi SD di Depok Jadi Korban 'Bully' Pelajar SMP

Siswi SD di Depok Jadi Korban "Bully" Pelajar SMP

Megapolitan
2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

Megapolitan
DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

Megapolitan
Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Megapolitan
Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

Megapolitan
Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

UPTD PPA Tangsel Periksa Kondisi Balita yang Dicabuli Ibu Kandungnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com