Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pengendara Motor Tewas Tertabrak KRL, Mati Mesin Saat Lawan Arus

Kompas.com - 13/02/2023, 12:44 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pengendara sepeda motor berinisial RD (27) meninggal dunia setelah tertabrak kereta rel listrik (KRL) di pelintasan sebidang Jalan Raya Jenderal Sudirman Tanah Tinggi, Senin (13/2/2023).

Kanit Laka Lantas Polres Metro Tangerang AKP Badruzzaman mengungkapkan, korban tertabrak KRL saat melawan arus sekitar pukul 07.30 WIB.

"Pengendara sepeda motor berpindah lajur dengan cara melawan arus, sesampainya di tengah pelintasan kereta commuterline, mesin sepeda motor mati, dan (korban) tertabrak kereta commuterline," ujar Badruzzaman saat dikonfirmasi, Senin.

Badruzzaman mengatakan, korban nekat melawan arus dari arah barat ke timur dalam kondisi palang pintu kereta sudah tertutup.

Baca juga: Tak Dengar Peringatan Warga, Lansia Tewas Tertabrak Kereta di Bekasi

RD kemudian tertabrak KRL yang melintas dari arah Stasiun Tangerang menuju ke arah Stasiun Duri.

"Sehingga terjadilah kecelakaan lalu lintas tersebut yang berakibat korban mengalami luka dan meninggal dunia di TKP," jelasnya.

Jenzah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.

Saksi Aceng (70) juga mengatakan hal seperti yang disampaikan oleh Badruzzaman.

Aceng menceritakan, korban saat itu ingin menyeberang jalan ke arah Pasar Induk Tangerang, tetapi dia melawan aruh.

Pada saat pintu palang lalu lintas ditutup, karena RD berada di arah yang berlawanan, ia ternyata menunggu palang kereta terbuka agar bisa lewat.

Baca juga: Berbaring di Bantalan Rel, Pria di Depok Tewas Tertabrak KRL

Namun, karena RD menunggu KRL melintas itu terlalu dekat dengan rel kereta, ia pun tersambar lalu terseret KRL itu.

"Korban mau nyebrang, dia lawan arah, mau ke pasar. Tapi dia terlalu deket sama rel kereta jadi keserempet kereta," ucap dia.

"Orangnya mental ke tengah jalan (Jalan Benteng Betawi), kalau motornya metal pinggir kali. Jalan ampe macet," tambah dia.

Menurut Aceng, banyak orang yang sudah terbiasa melakukan lawan arus di kawasan itu.

"Di sini emang sudah biasa lawan arah, yang pada mau ke pasar, hampir setiap hari ada aja," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com