Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Pengguna KRL dari Stasiun Cakung: Jumlah Anak Tangga Lebih dari 30, Tak Ada Eskalator

Kompas.com - 13/02/2023, 16:29 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna kereta rel listrik (KRL) mengeluhkan kondisi banyaknya anak tangga akses masuk Stasiun Cakung melalui Jalan Raya Cakung, Jakarta Timur.

Sofi Wahyudiarti (58) adalah salah satunya. Puluhan anak tangga dan tingginya jarak antar-anak tangga membuat Sofi kesulitan.

"Jumlah anak tangganya di atas 30. Kalau saya lagi sakit, satu per satu tangga ditapak, lama sekali, bisa lima menit lebih. Naik itu setiap hari. Kalau lebih sepuh (lebih tua), pasti lebih dari 10 menit itu," ucap Sofi kepada Kompas.com, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Pengguna KRL Keluhkan Fasilitas di Stasiun Cakung, Lift dan Eskalator Hanya Tersedia di Satu Sisi

Karena kelelahan, tak sedikit lansia yang akhirnya duduk di anak tangga. Padahal, sudah ada larangan duduk di anak tangga dari pihak stasiun.

Saat ada orang yang duduk di tangga, Sofi pun tak bisa berpegangan ke sisi tangga tersebut.

"Jadi susah saya mau pegangan naik atau turunnya, enggak ditertibkan petugas keamanan, padahal sudah ada pemberitahuan bahwa enggak boleh duduk di tangga," ucap Sofi.

Keluhan serupa disampaikan oleh lansia lainnya, yaitu Halimah (63).

Halimah mengeluhkan tidak tersedianya lift dan eskalator di akses masuk Stasiun Cakung sisi Jalan Raya Cakung. Tak jarang, Halimah kesusahan saat hendak masuk ke area stasiun.

"Lumayan (tinggi), bikin ngos-ngosan," ujar Halimah.

Baca juga: Ngos-ngosan Naik 45 Anak Tangga, Nenek Ini Sebut Stasiun Cakung Tak Ramah buat Lansia

Halimah menyebutkan, puluhan anak tangga itu tidak ramah pengguna lanjut usia (lansia) maupun difabel.

"Enggak ramah buat lansia. Kalau untuk orang yang masih muda sih, enak buat olahraga, kalau yang buat kayak saya (lansia) capek juga," sebut Halimah.

Untuk itu, Halimah berharap PT KAI Commuter menyadari keluhan penumpang dan segera membuat lift atau eskalator untuk akses pengguna KRL dari Jalan Raya Cakung.

"Kalau yang di sisi ini enggak ada lift atau eskalator, tolong dong segera dibuat, atau kalau enggak dikasih solusinya biar penumpang enggak kesusahan," harap Halimah.

Baca juga: Pengguna KRL Minta KAI Bangun Eskalator atau Lift di Akses Masuk Stasiun Jalan Raya Cakung

Pengamatan Kompas.com di akses stasiun Jalan Raya Cakung pada Senin pagi, masih banyak pengguna Stasiun Cakung yang menggunakan akses tersebut.

Mayoritas dari mereka adalah pria dan wanita dewasa, tetapi tak sedikit juga lansia.

Pengguna perlu menaiki 45 anak tangga berwarna putih tersebut agar bisa masuk ke dalam area stasiun. Tidak ada eskalator atau lift di akses masuk Jalan Raya Cakung.

Eskalator dan lift prioritas dengan kapasitas empat orang hanya tersedia di akses masuk penumpang di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bintara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com