Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir yang Rendam Puluhan Rumah Warga Cawang Telah Surut, Kini Sisakan Lumpur

Kompas.com - 24/02/2023, 20:46 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang merendam permukiman warga di Jalan Taman Harapan, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, telah surut pada Jumat (24/2/2023) sore.

Adapun banjir sebelumnya merendam puluhan rumah warga di RT 002 RW 003 dan RT 015 RW 003, sejak Jumat siang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 19.40 WIB, tak terlihat genangan air yang merendam jalanan di permukiman padat penduduk tersebut.

Namun, banjir tersebut menyisakan lumpur di depan sebagian rumah yang berbatasan langsung dengan aliran Kali Ciliwung.

Baca juga: Kali Ciliwung Meluap, Lurah: 50 Rumah di Cawang Terendam Banjir

Puluhan rumah yang sebelumnya terdampak banjir terlihat sudah bersih. Akan tetapi, barang-barang elektronik hingga perabotan rumah tangga milik warga terlihat masih berada di luar rumah.

Warga khawatir terjadi banjir susulan.

Salah satu warga setempat bernama Manap (55) mengatakan, setidaknya terdapat 27 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.

Ketinggian air yang merendam permukiman warga mencapai sekitar 1 meter.

"Kalau yang terdampak di RT 015 itu paling banyak 12 KK, nah di RT 002 ini 15 KK, tapi alhamdulillah sekarang sudah surut," kata Manap saat dijumpai di lokasi, Jumat.

Baca juga: Berhasil Cegah Banjir, PPSU Bangga Bersihkan Sampah di Kali Kolong Halte Pecenongan

Ia mengatakan, banjir disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung, ditambah intensitas hujan deras mengguyur wilayahnya.

"Di sini hujan pukul 04.30 pagi sampai tadi jam 14.00 siang baru berhenti hujannya. Tapi kabarnya di Bogor juga hujan," kata Manap.

Warga yang telah bermukim lebih dari 20 tahun ini mengaku wilayah tempat tinggalnya sering kebanjiran.

Terlebih, bangunan rumah di sana terbilang sejajar dengan aliran Kali Ciliwung.

"Sering banjir kalau hujan di sana (Bogor) pasti banjir, walaupun di sini enggak kena hujan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com