JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta pernah membahas bersama Pertamina soal buffer zone atau lokasi penyangga guna mencegah terjadinya musibah seperti kebakaran yang bisa merembet ke permukiman warga.
Pembahasan soal buffer zone itu dilakukan pada 2009, di mana tahun tersebut juga pernah terjadi insiden kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
"Dulu konsepnya 2009 pemerintah daerah tentunya dengan jajaran Forkopimda usul kepada Pertamina bahwa harus ada buffer zone," ujar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Sabtu (4/3/2023).
Baca juga: Depo Pertamina Plumpang Pernah Terbakar pada 2009, Apa Penyebabnya?
Heru Budi mengemukakan, buffer zone yang diusulkan warga kepada Pertamina berjarak sekitar 50 meter antara depo dengan permukiman.
"Selebar 50 meter, kira-kira itu. Kita kembalikan ke Pertamina lagi," ucap Heru Budi.
Namun, Heru tak menjelaskan lebih jauh soal kelanjutan rencana pembangunan buffer zone itu.
Baca juga: Warga Datangi RS Polri, Cari Kerabat yang Tewas dalam Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Kekhawatiran soal potensi kebakaran yang menimbulkan korban itu pun benar-benar terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Terjadi kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang yang merembet ke rumah di warga sekitar dan menelan korban jiwa.
Api pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.
"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam.
Setelah itu, api pun dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina.
Hembusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.
Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.
Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam.
Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.
Data terakhir, ada 17 orang tewas dan 51 luka-luka akibat kebakaran itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.