Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teater Bintang Planetarium TIM Tak Beroperasi Sejak Direvitalisasi karena Proyektor Tak Berfungsi

Kompas.com - 10/03/2023, 15:04 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra mengatakan teater bintang yang ada di Planetarium dan Obsevatorium Jakarta (POJ) Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, tidak beroperasi sejak direvitalisasi.

Hal tersebut dikarenakan proyektor yang dapat menjalankan teater pengetahuan tentang angkasa raya itu tidak berfungsi.

"Contohnya Teater Bintang ini, hanya diganti karpet dan kursinya, tapi tidak bisa berjalan karena proyektornya tidak berfungsi," ujar Anggara dalam keterangannya, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: DPRD DKI Ungkap Planetarium TIM Tak Berfungsi sejak Selesai Direvitalisasi

Anggara pun meminta Pemprov DKI memberikan perhatian pada POJ karena sarat nilai sejarah dan edukasi untuk masyarakat, khususnya mengenai pengetahuan angkasa raya.

“POJ ini dulu diimpikan Presiden Soekarno sebagai simbol bahwa Jakarta merupakan kota modern yang memiliki perhatian pada penelitian sains angkasa raya. Makanya sejak TIM dibangun dulu, POJ menjadi ikon dan menjadi sarana pendidikan publik yang menarik,” kata Anggara.

Anggara mengetahui bahwa POJ di TIm, Jakarta Pusat tidak berfungsi setelah Komisi E DPRD DKI Jakarta datang ke TIM pada Rabu (8/3/2023).

POJ itu disebut tidak berfungsi sejak selesai direvitalisasi oleh BUMD PT Jakarta Propertindo.

“Planetarium yang menjadi salah satu daya tarik utama masyarakat untuk datang ke TIM malah justru tidak berfungsi semenjak revitalisasi TIM," ungkap Anggara.

Baca juga: Diancam Driver Ojol karena Pesanan Habis, Pemilik Warteg di Petojo Lapor Polisi

Ia pun menyayangkan revitalisasi dengan anggaran fantastis ini masih menyisakan pekerjaan rumah. Adapun revitalisasi TIM memakan anggaran Rp 1,4 triliun.

"Kami menyayangkan anggaran revitalisasi TIM yang cukup fantastis justru tidak menyentuh secara menyeluruh POJ ini," kata Anggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com