Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

250 Guru di Tangerang Berlatih Mendongeng untuk Mengajar Muridnya

Kompas.com - 20/03/2023, 22:19 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Sebanyak 250 guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Tangerang berlatih mendongeng untuk mengajar murid-muridnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana mengatakan, peningkatan kompetensi mentor dengan metode belajar melalui dongeng ini dilakukan untuk penguatan karakter dan literasi siswa di jenjang SD.

Menurut Dadan, hal itu dilakukan agar anak-anak dapat tumbuh cerdas melalui metode pembelajaran bercerita dan mendongeng.

"Kegiatan bercerita atau mendongeng yang dilakukan orang tua atau guru merupakan salah satu di antara banyak metode pembelajaran bagi anak. Hal ini dirasa sangat penting untuk keberhasilan pendidikan bagi anak itu sendiri,” ujarnya pada Senin (20/3/2023).

Baca juga: Satu Rumah di Cipayung Depok Roboh akibat Hujan Deras Disertai Angin Kencang

Para guru ini diajarkan metode pembelajaran dengan mendongeng oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang bersama Komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan dan Kampung Dongeng.

Dadan menilai, saat ini para siswa khususnya di tingkat SD membutuhkan pembelajaran yang sifatnya tidak menggurui.

Metode pembelajaran melalui dongeng juga akan lebih membuat suasana ceria dan menyenangkan.

"Pada akhirnya siswa atau anak juga bisa mengambil pesan moral dari sebuah metode yang tidak menggurui, termasuk mendongeng atau bercerita dari seorang guru atau orang tua,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Kampung Dongeng Tangerang Hari Mulyadi menyampaikan, dalam hal bercerita atau mendongeng, anak-anak dapat lebih fokus dan juga dapat lebih memperhatikan.

Baca juga: Salah Lafalkan Pancasila, Plt Wali Kota Bekasi Disebut Grogi karena Tekanan Massa

Dengan metode tersebut, anak atau siswa juga diberi keterampilan untuk mengolah dan memahami informasi saat mendengarkan cerita.

“Jadi, bercerita atau mendongeng bukan hanya sebagai imajinasi saja bagi anak, tetapi juga berperan untuk meningkatkan perkembangan anak dalam berbagai aspek," kata dia.

Ia menambahkan, ada manfaat lain dari mendongeng atau bercerita kepada anak, salah satunya dapat menanamkan berbagai pesan moral ke dalam diri anak.

Dengan begitu, Hari berharap dengan adanya kegiatan ini para guru khususnya di tingkat SD dapat menerapkan materi pembelajaran yang diberikan.

Tidak hanya itu, para guru juga diharapkan dapat menerapkannya dalam proses belajar mengajar ke depannya.

“Harapan saya bapak dan ibu guru yang hari ini belajar bersama dapat mengembangkan lebih dari apa yang didapat hari ini. Sehingga, apa yang disampaikan hari ini dapat bermanfaat bagi banyak orang terutama untuk anak anak indonesia,” ucap dia.

Adapun, kegiatan ini juga merupakan salah satu komitmen untuk mendukung salah satu program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang di bidang pendidikan yakni Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com