BEKASI, KOMPAS.com - PT Jasa Marga menyiapkan skema buka-tutup Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan saat arus mudik Lebaran 2023 nanti.
Direktur Utama PT Jasa Marga Toll Road Operator Yoga Tri Anggoro mengatakan, Tol MBZ akan ditutup apabila terjadi kemacetan di akses tol tersebut.
"Kepadatan di atas (tol layang MBZ) itu cukup berisiko karena tidak ada rest area, akses keluar berikutnya baru ada setelah kendaraan melintas di jalan sepanjang 38 kilometer," ujar Yoga saat konfrensi pers PT Jasa Marga di kantor PT Jakarta Lingkarluar Jakarta, Kota Bekasi, Senin (3/4/2023).
Selain karena berisiko, padatnya volume kendaraan juga akan menyebabkan kemacetan panjang. Karena itu skema buka-tutup akan disesuaikan berdasar volume kendaraan.
Baca juga: Polisi Terapkan Oneway dari GT Cikampek Hingga GT Kalikangkung Saat Mudik Lebaran
Sebagai bentuk antisipasi pengguna Tol Layang MBZ yang terjebak macet, PT Jasa Marga juga akan menyiapkan goody bag untuk dibagikan.
"Goody bag berisi makanan ringan ini akan kami persiapkan apabila terjadi kepadatan di MBZ, yang setidaknya itu bisa membantu pengguna jalan," ucap Yoga.
Adapun PT Jasa Marga memprediksi akan ada 2,78 juta kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek sejak H-7 atau tepatnya pada 15 April 2023 hingga H+7 Hari Raya Lebaran.
"Volume lalu lintas yang keluar Jabodetabek naik 6,77 persen dari libur Lebaran 2022, yang awalnya 2,6 juta kendaraan menjadi 2,78 juta kendaraan," ujar Coorporate Communication an Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, Senin (3/4/2023).
Lisye mengatakan, jutaan kendaraan akan melewati empat gerbang tol (GT) utama, antara lain GT Cikupa arah Merak, GT Ciawi arah Puncak, GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama arah Trans Jawa dan Bandung.
Baca juga: Polri Imbau Warga Tidak Mudik Lebaran 2023 Naik Motor, Rawan Kecelakaan
Sementara arus kendaraan akan didominasi oleh mereka yang menuju ke arah timur atau Trans Jawa.
"Trans Jawa sebesar 52 persen, sementara untuk menuju ke arah barat atau Merak sebesar 27,8 persen dan ke arah selatan atau menuju Ciawi sebesar 20,2 persen," ucap Lisye lagi.
Sementara untuk arus sebaliknya, diprediksi akan ada 2,66 juta kendaraan yang masuk ke Jabodetabek.
Angka tersebut naik 3,71 persen dibanding pada tahun 2022 lalu.
"Distribusinya adalah 51,2 persen dari arah timur atau Tol Trans Jawa, 28 persen dari arah barat atau Merak, dan 20,8 persen dari arah Ciawi," jelas Lisye.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.