JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Perhubungan DKI Jakarta Barat mengimbau kepada pemudik untuk tidak berangkat dari terminal bayangan melainkan dari terminal resmi pemerintah.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat, Affandi Novrizal meminta pemudik untuk berangkat dari terminal yang dikelola pemerintah karena banyak keuntungan yang diterima penumpang.
Beberapa keuntungan yang didapat penumpang di antaranya kualitas bus yang terjamin karena sudah melalui proses ramp check atau inspeksi menyeluruh.
Baca juga: Mudik 2023, 2,78 Juta Kendaraan Diprediksi Tinggalkan Jabodetabek sejak H-7 Lebaran
"Kalau di terminal bayangan tidak ada pemeriksaan mesin sebelum berangkat sehingga rentan terjadi kecelakaan," ucap Affandi, dilansir dari Antara, Senin (3/4/2023).
Selain itu, para penumpang yang naik dari terminal milik pemerintah dipastikan mendapat asuransi perjalanan dari Jasa Raharja.
Penumpang juga bisa mengajukan keluhan kepada kepala terminal bus ketika terjadi kendala selama perjalanan.
Tidak hanya soal bus saja, kata Affandi, kesehatan pengemudi bus dari terminal milik pemerintah juga diperhatikan.
Pengemudi bus diwajibkan untuk memeriksa kesehatan untuk memastikan kesiapan fisik dalam mengendarai bus lintas kota.
Baca juga: Takut Kehabisan Tiket dan Hindari Kepadatan, Penumpang di Stasiun Pasar Senen Mudik Lebih Awal
"Kalau dalam pemeriksaan fisik ada pengemudi yang kurang fit maka tidak dianjurkan untuk membawa bus," ungkap Affandi.
Di saat yang sama, Affandi dan anak buahnya akan terus berpatroli untuk menindak keberadaan terminal bayangan.
Jika ada bus yang kedapatan menurunkan atau menaikkan penumpang di lokasi yang bukan peruntukannya, dinas perhubungan dan suku dinas perhubungan bisa langsung mengenakan sanksi tilang.
Salah satu terminal milik pemerintah, yakni Terminal Kalideres, telah melakukan pemeriksaan mesin bus sebelum periode keberangkatan mudik.
Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain, mengatakan telah memeriksa armada bus dari 137 PO (perusahaan bus) aktif di lingkungan terminal Kalideres.
Baca juga: Persiapan Terminal Pulo Gebang Sambut Arus Mudik
Pemeriksaan dilakukan terhadap rem, mesin, ban, hingga alat keselamatan penumpang di dalam bus.
Pemeriksaan dilakukan oleh Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, UP Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Kedaung Angke, dan Dinas Perhubungan Terminal Kalideres.
Setelah proses pemeriksaan bus selesai, pengelola terminal akan memeriksa kesehatan para pengemudi sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.