Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI-Polri Bentuk Tim Investigasi Usut Penyebab Kebakaran RS Salak Bogor

Kompas.com - 08/04/2023, 17:16 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - TNI bersama Polri membentuk tim gabungan untuk menginvestigasi penyebab terjadinya kebakaran yang menghanguskan sejumlah bangunan di Rumah Sakit (RS) Salak, Kota Bogor, Jawa Barat.

Tim yang terdiri dari Puslabfor Mabes Polri, Denpom, dan Inafis Polresta Bogor Kota ini bertugas melakukan serangkaian pemeriksaan selama proses olah tempat kejadian perkara (TKP) berlangsung.

Danrem 061 Suryakencana Brigjen TNI Rudy Saladin mengatakan, rangkaian investigasi ini dilakukan untuk memastikan penyebab kebakaran RS Salak pada Jumat (7/4/2023) siang.

Baca juga: Fakta-fakta Kebakaran RS Salak Bogor: Timbulkan Ledakan dan Hanguskan Sejumlah Ruangan

Rudy menuturkan, meski dugaan sementara kebakaran disebabkan korsleting, investigasi perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada penyebab lainnya.

"Hari ini kami melanjutkan proses investigasi dibantu dari Puslabfor Bareskrim Mabes Polri dan Polresta juga," kata Rudy, Sabtu (8/4/2023).

Rudy mengungkapkan, nantinya hasil investigasi akan disampaikan terlebih dahulu kepada pimpinan TNI. Secara resmi, sambung Rudy, hasilnya akan disampaikan oleh Kodam Siliwangi.

"Hasilnya seperti apa, nanti kami percayakan sama tim investigasi dan akan kami laporkan secara prosedural ke pimpinan terlebih dahulu. Untuk hasilnya mungkin nanti secara resmi dari Kodam, Kesdam, atau dari Kapendam," ungkap Rudy.

Baca juga: Kebakaran di RS Salak Kota Bogor, Pasien Dievakuasi, Warga Berhamburan Selamatkan Diri

Sebelumnya, kebakaran terjadi di RS Salak, Jalan Sudirman, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat siang.

Kobaran api pertama kali terlihat dari Gedung Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) yang berada di Kompleks RS Salak Kota Bogor.

Api dengan cepat menjalar ke beberapa bangunan lainnya. Bangunan lain yang ikut terdampak kebakaran adalah ruang farmasi dan ruang fisioterapi.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Dugaan sementara, RS Salak dilanda kebakaran dikarenakan korsleting.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com