Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Tanpa Identitas Hilang di Danau Lagoon Bekasi, Polisi: Korban Tiba-tiba Meloncat

Kompas.com - 13/04/2023, 18:46 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono mengatakan, pria tanpa identitas hilang setelah menceburkan diri ke Danau Kamala Lagoon.

Keterangan itu ia dapatkan setelah pihaknya mendapat informasi dari saksi yang melihat saat-saat terakhir korban.

"Informasi dari saksi, korban ini sempat berada di area danau dan sempat dilarang memancing, tidak lama kemudian, korban langsung melompat ke danau," ucap Jupriono kepada wartawan, Kamis (13/4/2023).

Baca juga: Menceburkan Diri, Seorang Pria Hilang di Danau Lagoon Bekasi

Di satu sisi polisi juga belum menerima aduan dari warga tentang keberadaan orang hilang tersebut.

"Kami sudah menyebarkan informasi soal pria yang hilang tersebut, namun sampai saat ini belum ada yang mengaku kehilangan anggota keluarganya," ucap dia lagi.

Adapun proses pencarian tubuh pria tanpa identitas itu masih nihil.

Petugas bersama tim gabungan masih menelusuri danau dan aliran air untuk menemukan jasad korban

Baca juga: Kesal Bayinya Terus Menangis dan Suami Hilang Kontak, Seorang Ibu di Tangerang Tega Lempar Anak ke Kali

Diberitakan sebelumnya, pria tanpa identitas dinyatakan hilang di danau area kawasan Apartemen Grand Kamala Lagoon, Bekasi Selatan, Rabu (12/4/2023) malam.

Koordinator unit SAR Bekasi, Rizky Dwianto mengatakan, pihaknya masih mencari keberadaan pria tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan saksi yang melihat kejadian tersebut dan tim gabungan saat ini tengah mencari pria yang dikabarkan tenggelam tersebut," kata Rizky di Bekasi, Kamis.

Rizky mengungkapkan, informasi soal pria yang menceburkan diri itu ia dapat dari petugas sekuriti yang berjaga di sekitar tempat kejadian.

Mengetahui hal tersebut, petugas sekuriti itu langsung memanggil Tim SAR gabungan untuk proses pencarian tubuh korban.

Rizky menuturkan, proses pencarian tubuh korban saat ini dibagi menjadi tiga area.

"Tim pertama akan mencari menggunakan perahu karet menyisir danau di sekitar lokasi kejadian," tutur dia.

Tim kedua mencari berdasarkan visual melalui jalur darat di sekitar danau. Sementara tim ketiga akan mencari menggunakan alat pendeteksi bawah permukaan air, yaitu aqua eye dan underwater searching device.

"Hingga Kamis pagi, ada puluhan personel SAR gabungan dikerahkan dalam upaya pencarian korban. Personel gabungan ini antara lain Unit Siaga SAR Bekasi, Polres Metro Bekasi, BPBD Kota Bekasi, Satpol PP Kota Bekasi, dan sejumlah relawan lainnya," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com