JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak AG (15) mengajukan banding atas vonis tiga tahun dan enam bulan penjara yang dijatuhkan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Pejabat Humas PN Jakarta Selatan Djuyamto pada Senin (17/4/2023).
"Bahwa pada hari ini, Senin tanggal 17 April 2023, penasihat hukum terdakwa anak AG telah resmi mengajukan upaya hukum banding terhadap putusan PN Jakarta Selatan," ujar dia saat dikonfirmasi.
Baca juga: Tak Terima Putusan Hakim, AG dan Jaksa Sama-sama Ajukan Banding Soal Vonis 3,5 Tahun Penjara
Djuyamto mengatakan, upaya banding tersebut diketahui PN Jakarta Selatan usai penasihat hukum AG memberikan pemberitahuan kepada pengadilan.
"Permohonan upaya hukum banding dinyatakan langsung oleh penasihat hukum AG ke PN Jakarta Selatan," tegas dia.
AG yang merupakan mantan pacar Mario Dandy Satrio (20) divonis 3,5 tahun penjara oleh Hakim Tunggal Sri Wahyuni Batubara dalam sidang pembacaan putusan, Senin (10/4/2023).
Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa, yakni empat tahun penjara.
Hakim menilai, AG telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan penganiayaan berencana terhadap D (17) sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Baca juga: Kasus AG, KPAI Duga Penyidik Polres Jakarta Selatan Langgar Hak Anak
Remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) itu dinilai telah melanggar Pasal 355 Ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
"Memperhatikan UU RI nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak pasal 355 Ayat 1 serta peraturan perundang-undangan lain, menyatakan, satu, AG terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan penganiayaan berat dengan rencana terlebih dahulu sebagaimana dalam dakwaan pertama primer," ujar Hakim saat membacakan putusan.
"Dua, menjatuhkan pidana terhadap AG dengan pidana penjara pidana selama tiga tahun enam bulan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA)," ucap hakim melanjutkan.
Hal yang memberatkan vonis AG karena sampai saat ini korban masih terbaring lemah di rumah sakit meski insiden penganiayaan sudah berlalu hampir dua bulan.
"Keadaan yang memberatkan (AG) adalah anak korban (D) sampai saat ini masih berada di rumah sakit dan anak korban mengalami kerusakan otak berat," kata hakim.
Baca juga: Kuasa Hukum D Minta Jaksa Ajukan Banding Usai AG Divonis Lebih Ringan dari Tuntutan
Kendati demikian, ada beberapa faktor yang menyebabkan AG tidak dijatuhi hukuman yang lebih berat ketimbang tuntutan JPU.
Pertama, AG masih berusia 15 tahun dan diharapkan masih bisa memperbaiki diri.