Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Batik Air soal Penumpang Kehilangan Ponsel di Dalam Koper, Bilang Awalnya Tak Ada yang Hilang

Kompas.com - 18/04/2023, 15:39 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

 

TANGERANG, KOMPAS.com - Viral sebuah video penumpang pesawat Batik Air mengamuk di Bandara Soekarno-Hatta.

Dalam video tersebut, penumpang mengeklaim ponselnya yang disimpan di dalam koper hilang setelah melakukan penerbangan internasional.

Batik Air melalui Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro melalui pernyataan resmi menyampaikan kronologinya.

Pada Selasa (11/4/2023), pukul 12.13 WIB, Batik Air penerbangan nomor ID-7154 mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dari Singapura.

Baca juga: Viral, Video Penumpang Batik Air Kehilangan HP dan Kopernya Dijebol, Ini Kronologi dan Penjelasan Maskapai

"Pukul 12.40 WIB, penumpang atas nama inisial BL melapor ke Lost and Found Terminal 2F bahwa kehilangan gembok koper," kata Danang dikutip Kompas.com, Selasa (17/4/2023).

Pada pukul 12.45 WIB, dilakukan pengecekan isi koper secara teliti dan disaksikan bersama petugas.

Namun setelah dilakukan pengecekan, penumpang tersebut mengaku tidak ada barang yang hilang.

"Menurut pengakuan tamu tersebut, tidak ada barang yang hilang dari koper," kata Danang.

Sampai pada pukul 20.00 WIB, penumpang tersebut menyampaikan pesan singkat (WhatsApp) menyampaikan kehilangan satu ponsel di dalam koper.

Baca juga: Penutupan U-Turn di Simpang Santa Bikin Macet Parah, Dirlantas: Banyak Orang Adakan Bukber Terakhir

"Dalam hal ini, keluhan disampaikan setelah tamu meninggalkan bandar udara," kata Danang.

Kemudian pada Kamis (13/4/2023) pukul 17.00 WIB, penumpang tersebut menyampaikan keluhan kehilangan satu ponsel secara langsung di Lost and Found Terminal 2F Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Empat hari setelahnya, penumpang tersebut kembali menyampaikan keluhan selain kehilangan ponsel.

"Penumpang yang dimaksud menyampaikan keluhan melalui pesan singkat (WhatsApp), bahwa kehilangan 2 (dua) syal di dalam koper," kata Danang.

Sayangnya, maskapai penerbangan Batik Air hanya bertanggungjawab atas barang bawaan selama periode pengangkutan dari awal penerbangan sampai barang bawaan diserahkan kepada tamu atau penumpang.

"Setelah tamu meninggalkan bandar udara dan menerima bagasinya, maka tanggungjawab maskapai penerbangan atas bagasi tersebut berakhir," kata Danang.

Baca juga: Cegah Peredaran Narkoba, Anjing Pelacak BNN Endus Barang Bawaan Pemudik di Terminal Kampung Rambutan

Dengan demikian, keluhan tamu mengenai kehilangan yang disampaikan setelah tamu keluar bandara tidak berlaku.

Terlepas dari itu, segala bentuk keluhan yang disampaikan penumpang, Batik Air tetap melakukan proses penyelidikan.

Batik Air menegaskan, ketentuan barang berharga harus disimpan di bagasi kabin dan tidak diletakkan di bagasi sudah tertulis pada tiket penerbangan.

Ketentuan itu juga berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 77 Tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com