Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hak Jawab Dishub DKI: Persimpangan Santa Macet akibat Penutupan "U-turn", Bukan karena Penghapusan Trotoar dan Jalur Sepeda

Kompas.com - 19/04/2023, 07:15 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyampaikan hak jawab atas pemberitaan "Dishub DKI Akui Penghapusan Trotoar dan Jalur Sepeda di Pasar Santa Malah Bikin Macet".

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo berujar bahwa dia tak pernah menyebut penghapusan jalur sepeda dan pedestrian di persimpangan Pasar Santa, Jakarta Selatan, menjadi penyebab kemacetan.

Menurut dia, penyebab kemacetan di Persimpangan Pasar Santa adalah rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut, yakni penutupan akses putar balik (u-turn).

Baca juga: Akui Penutupan U-turn Simpang Pasar Santa Bikin Macet, Dishub DKI Bongkar Beton Pembatas

"Penyesuaian (penutupan u-turn) dilakukan untuk memperbaiki kinerja lalu lintas yang mencakup ruas jalan dan jaringan, serta mengurangi durasi menumpuknya kendaraan di kawasan tersebut," ujar Syafrin dalam surat yang diterima Kompas.com, Selasa (18/4/2023).

"Dari hasil evaluasi tersebut, didapatkan hasil bahwa kapasitas Jalan Wolter Monginsidi tidak dapat menampung volume lalu lintas dari arah Jalan Wijaya 1, Jalan Tendean, dan Jalan Suryo," lanjutnya.

Oleh karena itu, kata Syafrin, Dishub DKI membatalkan penutupan u-turn di persimpangan Pasar Santa.

Pembatalan penutupan dilakukan dengan cara membuka barrier beton di u-turn persimpangan Pasar Santa.

Baca juga: Penutupan U-turn di Simpang Santa Bikin Macet Parah, Dirlantas: Banyak Orang Adakan Bukber Terakhir

Syafrin melanjutkan, usai membatalkan penutupan u-turn, Dishub DKI langsung menyusun rencana pengaturan lampu lalu lintas di Persimpangan Pasar Santa.

Hal itu dilakukan agar pergerakan pengendara kendaraan bermotor di lokasi tersebut bisa dioptimalkan.

"Nantinya, pengaturan pejalan kaki dan pesepeda ini akan mengikuti waktu siklus lampu lalu lintas," ucap Syafrin.

Kompas.com sebelumnya memberitakan bahwa Syafrin Liputo mengakui salah perhitungan dalam rekayasa lalu lintas di persimpangan Pasar Santa.

Syafrin mengatakan, pihaknya semula mengubah jalur sepeda dan trotoar menjadi jalan beraspal agar kendaraan dari Jalan Kapten Tendean menuju Jalan Wolter Monginsidi memiliki ruas yang cukup.

Baca juga: Bikin Tambah Macet, Dishub DKI Buka Kembali Beton Pembatas di Simpang Pasar Santa

"Ada perhitungan bahwa pembukaan jalur baru (menghilangkan pedestrian) bisa membuat jalanan lebih lancar. Sebab ada lajur khusus yang bisa digunakan kendaraan dari arah Tendean ketika mengarah ke Jalan Wolter Monginsidi," ujarnya di Jakarta pada Senin (17/4/2023).

Namun, perhitungan yang dibuat Dishub DKI Jakarta tampaknya tak membuahkan hasil yang manis.

Usai jalur sepeda dan trotoar disulap menjadi jalanan, kemacetan di simpang Pasar Santa justru bertambah parah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com