JAKARTA, KOMPAS.com - Eko Santoso (52) adalah seorang marbut di Masjid Nururrohman, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pada momen hari raya Idul Fitri tahun ini, Eko rupanya memilih untuk tetap bekerja karena merasa lebih nyaman berada di Ibu Kota.
Sebab, orangtuanya yang berasal dari Jawa Tengah sudah lama tinggal di Jakarta Timur sebelum meninggal.
"Di Jawa Tengah masih ada saudara, cuma saya enggak ada keinginan pulang kampung pas Hari Raya Idul Fitri," kata Eko kepada Kompas.com, Kamis (20/3/2023).
Baca juga: Kisah Rizky, Tunawicara yang Jadi Marbut di Masjid Kawasan Jagakarsa
Apalagi, Eko mengaku lahir di Jakarta. Aktivitas sehari-hari pun lebih banyak dilakukan di Jakarta.
Oleh karena itu, ia lebih nyaman untuk merayakan Lebaran di kota kelahirannya.
Bahkan, sejak keluar dari pekerjaannya sebagai pengantar barang dan menjadi marbut 11 tahun lalu, Eko belum pernah meminta izin untuk mudik.
Meski begitu, Eko tidak menampik ingin berkunjung ke rumah para saudaranya di Jawa Tengah.
Hanya saja, kunjungan itu tidak dilakukan saat Lebaran tahun ini.
"Kalau buat pulang kampung, lebih ke kunjungan ke rumah saudara saja untuk jaga tali silaturahmi karena di luar Lebaran," ujar Eko.
Baca juga: Kisah Puryono, Marbut Masjid yang Digaji Rp 250.000 Setiap Minggu dari Kotak Amal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.