Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Puryono, Marbut Masjid yang Digaji Rp 250.000 Setiap Minggu dari Kotak Amal

Kompas.com - 13/04/2023, 15:28 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi seorang marbut di Masjid Nurul Huda, Kemang Timur Jakarta Selatan, Puryono mengaku terima gaji sebanyak Rp 250.000 setiap minggu  dari hasil kerjanya.

Saat ditemui Kompas.com, Puryono membagikan kisahnya yang sehari-hari menjadi marbut di masjid tersebut.

Ia mengaku menerima gaji sebesar Rp 250.000 setiap minggunya dari uang Amal Jumat, setelah kotak amal dibuka oleh Ketua RW setempat.

"Gaji saya melalui Pak RW, uang dari kotak amal," kata Yono panggilan akrabnya saat ditemui di lokasi, Kamis (13/4/2023).

Baca juga: Kisah Wasrif, Marbut Masjid yang Dipilih Langsung Wali Kota Jakpus pada 2011

"Kebetulan besok kan Hari Jumat nih, kotak amal keliling, dihitung dan dibawa ke rumah Pak RW, gaji marbut ya dari situ," tambah dia.

Puryono mengatakan, dirinya tidak tinggal di masjid tersebut dan memilih mengontrak bersama dengan keponakannya tak jauh dari masjid.

Pria asal Tegal, Jawa Tengah ini mengatakan bahwa harga tempat mengontraknya mencapai Rp 900.000.

Istri beserta keempat anaknya tidak tinggal bersama dan memilih untuk menetap di kampung. Hal itu dikarenakan ia tidak mampu dengan biaya hidup di Jakarta yang serba mahal.

"Ya karena biayanya mahal di sini. Kontrakan saya saja harganya Rp 900.000. Saya tinggal sama keponakan saya," ungkap dia.

Baca juga: Curhat Mukhlis 32 Tahun Jadi Marbut Masjid, Kerap Ditegur Istri karena Penghasilan Minim

Dengan nominal gaji tersebut, Yono mengaku selalu bersyukur. Ia pun tidak pernah mengeluh dan selalu berpikir Allah akan terus berikan rezeki lebih kepadanya.

"Alhamdulillah walaupun segitu ya, rezeki ada saja kalau bersyukur, saya yakin Allah pasti kasih yang lebih nantinya," tutur Yono.

Sebagai orang yang dipercaya merawat Masjid Nurul Huda, Yono pun tidak sendiri untuk menjaga kebersihan dan keamanan masjid tersebut.

Ia diketahui bekerja pada shift siang, serta temannya yang berjaga masjid tersebut pada shift malam.

Maka dari itu, Yono tidak pernah luput dari setiap tugas yang diberikan oleh pihak pengurus RW, seperti membersihkan sajadah serta kamar mandi masjid.

"Saya bersihkan debu sajadah, membersihkan kaca, sama adzan, kipas saya juga bersihkan, kamar mandi, ya lumayan berat lah. Karena saya tugas di siang hari. Harus terjaga semuanya," kata Yono.

"Sama jaga keamanan masjid ya, biasanya jaga kotak amal itu yang paling penting," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com