JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu bakal dikuburkan di Manado, Sulawesi Utara pada Minggu (30/4/2023).
Paman AKBP Buddy, Cyprus A Tatali mengatakan bahwa pada Sabtu (29/4/2023) malam ini jenazah keponakannya akan disemayamkan terlebih dahulu di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
"Almarhum dibawa dari RS Polri ke RSPAD Gatot Soebroto untuk semayamkan, karena rencana besok keluarga bawa ke Manado," ujar Cyprus di RS Polri, Sabtu.
Pantauan Kompas.com, peti jenazah berwarna putih berisi jenazah AKBP Buddy dibawa keluar oleh anggota kepolisian dari ruang pemulasaraan jenazah RS Polri Kramatjati.
Pihak keluarga, kerabat, dan rekan sesama anggota kepolisian tampak berkumpul menyaksikan pengangkatan peti jenazah ke dalam ambulans.
Terlihat anggota kepolisian memegang bingkai foto AKBP Buddy berseragam dinas duduk berjalan masuk ke mobil ambulans.
Sesaat kemudian, ambulans diikuti rombongan keluarga dan rekan-rekan AKBP Buddy meninggal area RS Polri menuju RSPAD Gatot Soebroto.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditemukan meninggal dunia di pelintasan rel kereta kawasan Jatinegara.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata menyampaikan, Buddy meninggal dunia karena tertabrak kereta yang melintas pada Sabtu (29/4/2023) pagi.
"Iya betul. Almarhum atau korban adalah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, usia 56 tahun," ujar Leonardus, Sabtu (29/4/2023).
Baca juga: Keluarga Curiga Ada Keterlibatan Mafia Narkoba dalam Kematian AKBP Buddy
Dari lokasi kejadian, petugas menemukan sejumlah identitas, yakni KTP dan juga SIM atas nama Buddy Alfrits Towoliu.
Kini, kasus tewasnya Buddy tengah didalami oleh jajaran Polres Metro Jakarta Timur bersama Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa dari hasil penyelidikan sementara, Buddy diduga tewas karena bunuh diri.
Polisi masih menyelidiki motif bunuh diri yang dilakukan Buddy. Sementara itu, Buddy diduga depresi karena sakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.
"Dua minggu lalu baru masuk langsung izin dan kemudian operasi di RS Pondok Indah. Tentu ini jadi bagian dari pada proses penyelidikan kami," kata Trunoyudo.