Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penyebab Kematian David Jacobs, Polisi Masih Tunggu Hasil Otopsi Dokter RSCM

Kompas.com - 01/05/2023, 12:31 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait tewasnya atlet paratenis meja Dian David Michael Jacobs (45) usai ditemukan tergeletak di pinggir rel kereta api antara Stasiun Gambir-Juanda pada Kamis (27/4/2023).

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan tim kedokteran Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) terhadap jasad David Jacobs guna mencari tahu penyebab kematiannya.

"Iya betul (menunggu hasil otopsi), otopsi itu salah satu upaya kami mengetahui dalam proses penyelidikan dan penyidikan untuk mengetahui penyebab kematian seseorang," kata Komarudin ketika dikonfirmasi, Minggu (30/4/2023), dilansir Tribunnews.com.

Baca juga: Atlet Paratenis Meja David Jacobs Ditemukan Tak Sadarkan Diri di Rel Kereta Gambir-Juanda, Meninggal di RS

Komarudin menambahkan, pada proses pemeriksaan awal pihaknya menduga David meninggal akibat adanya benturan benda tumpul.

Sebab, pada saat jasad David ditemukan, terdapat bekas luka pada bagian kepalanya.

Akan tetapi, hal itu masih sebatas dugaan karena sampai saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan tim kedokteran untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya sang atlet.

Baca juga: Komite Olimpiade Indonesia: Usut Tuntas Kematian David Jacobs!

"Tapi kita masih koordinasi dengan pihak kedokteran. Sementara hasil awal pemeriksaan akibat benturan tumpul, tapi masih harus didalami lagi, apakah ada faktor lain," tutur Komarudin.

Diberitakan sebelumnya, atlet paratenis meja David Jacobs menutup usia pada umur 45 tahun pada Jumat (28/4/2023).

Ia ditemukan tak sadarkan diri di pinggir rel kereta api jalur Stasiun Gambir-Stasiun Juanda km 4+700 pada Kamis (27/4/2023).

David sejatinya mendapatkan pertolongan medis di Rumah Sakit Husada, tetapi nyawanya tidak berhasil diselamatkan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Tunggu Hasil Autopsi Dokter RSCM Soal Penyebab Kematian Atlet Para Tenis Meja David Jacobs. (Penulis: Fahmi Ramadhan |Editor: Theresia Felisiani).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com