TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengaku belum mengetahui kronologi pasti kecelakaan bus di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Tegal, Jawa Tengah.
"Saat ini kami masih belum mendapatkan informasi yang pasti (soal kronologi kecelakaan)," ungkap Pilar Saga di rumah duka korban meninggal dalam kecelakaan bus itu, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Senin (8/5/2023).
Ia menekankan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan hendak fokus terlebih dahulu menangani para korban kecelakaan.
"Arahan Pak Wali Kota Tangerang Selatan untuk menangani dulu korban, itu yang paling penting," sebut Pilar.
Menurut Pilar, salah satu bentuk penanganan Pemkot Tangsel yakni membawa 23 korban luka-luka ke dua RS di Tangerang Selatan.
Sebanyak 11 korban luka sedang-berat akan dirawat di RSU Tangerang Selatan, sedangkan sisanya yang mengalami luka ringan akan dirawat di RSUD Serpong Utara.
Kata Pilar, hingga pukul 03.45 WIB, sebanyak 23 korban itu masih dalam perjalanan menuju Tangerang Selatan.
"Ada sejumlah uang untuk membantu pemakaman, tahlilan, dan sebagainya," ucap Pilar.
"Namun, Dinas Sosial juga menyiapkan dana santunan kematian yang akan disampaikan kepada keluarga korban," lanjut dia.
Untuk diketahui, korban kecelakaan merupakan peziarah di Pekalongan dan Guci.
Total ada seratusan peserta yang berangkat ziarah menggunakan dua bus dari Serpong Utara pada Sabtu (6/5/2023).
Mereka berencana kembali ke Serpong Utara pada Minggu (7/5/2023). Namun, di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, salah satu bus terjun ke sungai.
Akibatnya, dua orang meninggal dunia dan peziarah lain luka-luka. Dua orang yang meninggal, yakni Maja (58) dan Ibin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.