JAKARTA, KOMPAS.com - Lies (68), memilih untuk bertahan di rumah reyot miliknya yang berada di area gedung Apartemen Thamrin Excecutive Residence, Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat.
Dia enggan mengikuti jejak warga lain yang pindah dari rumahnya, karena ada program penggusuran.
Demikian disampaikan Jenggo (53), mantan tetangga Lies yang juga sempat menempati kawasan Kampung Kebon Melati sebelum dijadikan kompleks apartemen.
"Ibu itu doang, Mpok Lies doang enggak mau (dipindahkan)," ujar Jenggo saat ditemui Kompas.com tak jauh dari apartemen, Sabtu (20/5/2023).
Baca juga: Potret Rumah Reyot yang Bertahan di Tengah Megahnya Gedung Apartemen di Thamrin
"Katanya sih, katanya rumah peninggalan orangtua. Abang-abangnya sih udah pada pindah semua udah pada enak, adik-adiknya. Dia aja yang enggak mau (pindah)," lanjutnya lagi.
Jenggo menyebut, Lies hidup bersama suami dan satu anak bungsunya. Sedangkan anggota keluarga Lies yang dahulu menempati perkampungan itu menerima uang gusuran dan memilih untuk pindah.
"Ini (apartemen) dibangunnya sekitar 2007-an, semuanya udah rata kecuali rumah Bu Lies," ucap Jenggo.
Sepengetahuannya, Lies sudah sering ditawari pihak apartemen untuk menjual rumah dan tanah yang ditempatinya. Namun, tawaran itu ditolak olehnya. Lies juga memilih bertahan tinggal di rumah reyotnya di tengah kemegahan apartemen tersebut.
"Iya tanah dia (Lies). Itu kan awalnya perkampungan dulunya, akhirnya dibangun apartemen. Cuma kan posisi dia (Lies) memang bertahan, pernah ditawarin Rp 4 miliar enggak mau," papar Jenggo.
Pantauan Kompas.com di lokasi, bangunan ini berkelir putih kusam dengan tembok yang mulai retak di sana-sini. Terlihat pula tanaman yang tumbuh di area depan rumah.
Di pinggir rumah Lies, dipasang tembok pembatas berwarna abu-abu setinggi 50 sentimeter.
Posisi rumah Lies lebih rendah dibandingkan tanah yang sudah dibangun apartemen. Sebagian besar genting yang terpasang sudah menghitam, sementara di sisi lain sang pemilik berlindung dari hujan dan panas dengan memasang asbes.
Menilik lebih dalam, pintu rumah Lies berada di sisi kanan, tepat di samping jendela yang berdebu. Untuk sampai di depan rumahnya, harus menuruni jalan setapak sepanjang sekitar satu meter yang cukup licin. Di area depan rumah itu terdapat ember, tempat untuk mencuci piring, sandal, dan sepatu.
Bila dilihat sekilas, rumah reyot itu seakan tak berpenghuni. Namun, samar-samar terdengar suara perempuan yang kala itu sedang berbincang.
Adapun Kompas.com telah mencoba untuk menemui Lies. Kendati demikian, ia enggan memberikan pernyataan apa pun soal rumahnya.
Baca juga: Kurang Konsentrasi, Pengendara Motor Seruduk Bus Transjakarta yang Lagi Turunkan Penumpang di Tebet
"Saya enggak mau (diwawancara)," ujar Lies.
Tak lama, seorang pria lanjut usia mengikuti Lies dari belakang. Pria yang diketahui merupakan suami Lies itu hanya terdiam, lalu keluar dari rumahnya. Selama beberapa menit, keduanya berada di area luar rumah.
Kompas.com juga telah berupaya mendatangi pihak manajemen Apartemen Thamrin Excecutive Residence. Salah satu sekuriti yang berjaga menyampaikan, manajemen apartemen tak bisa ditemui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.