Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamen Tertabrak KRL di Kebayoran Lama, Saksi: Dia Sempat Bengong di Dekat Rel

Kompas.com - 22/05/2023, 22:46 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengamen berinisial MS (27) tewas tertabrak commuter line (KRL) di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (22/5/2023).

Seorang saksi yang bertugas sebagai penjaga palang pintu kereta mengungkapkan, korban sempat diam termenung selama beberapa waktu sebelum tertabrak.

"Dari habis Maghrib dia duduk-duduk di sekitar rel kereta. Duduk di pinggiran gitu, ada kayak tangga yang biasa digunakan untuk warga," ujar petugas tersebut kepada wartawan.

Baca juga: Seorang Pengamen Tewas Tertabrak KRL di Kebayoran Lama

MS sebenarnya sudah diperingati agar menjauh dari pinggir rel.

Namun, korban tak menghiraukan peringatan tersebut dan tetap diam seribu bahasa.

"Saya sudah bilang ke dia gini, 'Jangan bengong, kalau mau melamun jangan dekat-dekat rel kereta'. Tapi dia nggak menggubris," ungkap petugas tersebut.

"Eh nggak lama saya dapat kabar kalau ada yang tertabrak. Benar saja itu orang yang tadi duduk-duduk sendiri di sekitar rel," tutup dia.

Diberitakan sebelumnya, MS tewas tertabrak KRL sekitar pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Minta Jakpro Beberkan Jumlah Sponsor Formula E, Komisi E DPRD: Jangan Jadi Isu Liar

"Korban ditemukan tewas di Petak Jalur 2 KM 14+300 Kelurahan Kebayoran Lama Utara. Dia tertabrak KA 2137 saat melaju dari Stasiun Pondok Ranji menuju Stasiun Kebayoran Lama," tutur Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Widya Agustiano saat dikonfirmasi.

Sebelum tertabrak, Widya menyebut korban sempat berjalan seorang diri di atas rel.

Ketika KA 2137 melintas, korban tak menghiraukan klakson yang dibunyikan secara berulang oleh masinis.

Korban akhirnya tewas tertabrak karena kereta tidak dapat mengerem mendadak.

"Korban ditemukan tewas dengan kondisi kaki kiri putus dan kepala terpisah dari bagian tubuh. Korban kemudian dievakuasi ke RSUP Fatmawati," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com