Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Bakal Pakai Bahan Bakar Hasil Olahan Sampah Jakarta untuk PLTU

Kompas.com - 08/06/2023, 16:34 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal memanfaatkan bahan bakar jumputan padat (BBJP) dari hasil pengolahan sampah di DKI Jakarta.

Rencana itu mengemuka seiring terjalinnya kerja sama antara PLN dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pengelolaan sampah menjadi bahan bakar ramah lingkungan pada Kamis (8/6/2023).

"Dari PLN sendiri kami sudah mengalokasikan, yaitu 1.000 ton. Alokasi untuk bahan bakar jumputan padat yang berasal dari DKI Jakarta," ujar Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo, Kamis.

Baca juga: Pemprov DKI Gandeng PLN untuk Olah Sampah Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Menurut Darmawan, 1.000 ton BBJP yang dibutuhkan dapat didapat dari pengolahan 3.000 ton sampah. Dengan begitu, pemanfaatan BBJP oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menjadi salah satu solusi mengurangi sampah di Ibu Kota.

Adapun kerja sama ini dijajaki PLN untuk mempersiapkan program Co-Firing pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada 2023.

Program ini mengharuskan PLN tidak hanya menggunakan bahan bakar berbasis batu bara. Tetapi juga dicampur dengan BBJP yang dihasilkan dari olahan sampah.

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Tambah 100 Kendaraan Dinas Tenaga Listrik, Fraksi PKS: Harusnya Jadi Contoh

"Itu jadi bagian dari strategi transisi energi," kata Darmawan.

Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, saat ini Jakarta baru dapat menghasilkan 1.000 ton BBJP.

BBJP itu dihasilkan dari 3.000 ton sampah yang diolah di fasilitas Refused Derived Fuel (RDF) Plant Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satunya di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (PTSP) Bantagebang.

Baca juga: Wali Kota Shanghai Kunjungi Heru Budi, Bahas Tata Kota hingga Pengolahan Sampah

"Hari ini kami menggunakan konsep RDF dan konsep ini sudah berjalan juga di Bantargebang. Memang kapasitasnya pertama masih kecil ya 1000 ton per hari," kata Heru.

"Nanti, kalau ini sudah bisa berjalan dengan baik tentunya tempat wilayah lain juga kita pikirkan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com