BEKASI, KOMPAS.com - Keluarga MBP, korban tewas tabrak lari di kawasan Cakung, Jakarta Timur, membantah keterangan polisi yang menyebut pelaku berinisial O merupakan tetangga mereka.
Polisi menyebut MBP dan O merupakan tetangga karena keduanya sama-sama tinggal di kompleks kawasan Harapan Indah, Bekasi.
Namun, Nicolas Catra Prakoso (29) selaku adik MBP menegaskan bahwa keluarganya tak ada yang kenal dengan pelaku.
"Kami jujur enggak tau, tetangga kan mudah ditemukan," kata saat ditemui di RS Taman Harapan Baru, Bekasi Barat, Kamis (15/6/2023).
Baca juga: Gara-gara Cekcok, Pengendara Motor Dikejar lalu Ditabrak Tetangga hingga Tewas di Cakung
Nicolas menambahkan, semua keluarganya bahkan tidak ada yang mengenal pelaku.
"Kami dari pihak keluarganya enggak kenal, mungkin beda blok atau tempat. Sama-sama (tinggal di) Harapan Indah tapi beda kawasan, kami di Taman Harapan Baru (THB)," ujar dia.
Hal senada juga diucapkan oleh Rully Situmorang, kuasa hukum MBP. Ia menegaskan, keluarga tidak ada yang mengenal pelaku.
Saat ini, kata Rully, pihak keluarga MBP tengah mempersiapkan laporan ke polisi berkait kasus kecelakaan tersebut.
Ia menduga, kecelakaan tersebut tampaknya ada unsur kesengajaan apabila dilihat dari rekaman CCTV.
"Kami akan laporkan karena ini kan kelihatannya bukan seperti kecelakaan biasa, kalau memang dia menyerahkan diri ya kami hargai, kami akan tetap lewat jalur hukum," kata Rully.
Baca juga: Berawal dari Adu Mulut di Jalan, Pengemudi Mobil Lindas Tetangga Sendiri hingga Tewas di Cakung
Sebelumnya diberitakan, korban dan pelaku bertetangga di kompleks perumahan yang sama.
"Iya (tetanggan), satu kompleks di Harapan Indah," imbuh Kanit Laka Polres Jakarta Timur, Iptu Darwis.
MBP diketahui tewas ditabrak O di bilangan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2023) pagi.
Sebelum insiden itu terjadi, korban dan pelaku adu mulut. Namun, polisi belum menjelaskan penyebab percekcokan itu.
"Kronologinya, sempat ada insiden di tempat sebelum kejadian. Setelah itu, ada sedikit banyak korban melakukan sesuatu terhadap mobilnya (pelaku), hingga spionnya itu patah," kata Darwis.
Pelaku merasa permasalahan selesai setelah korban mematahkan kaca spion mobilnya. Namun, korban kembali menendang mobil pelaku.
Pelaku kemudian mengendarai mobilnya untuk mengejar korban yang berkendara motor. Pelaku pun menabrak korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.