Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang HUT DKI ke-496, Pengamat Sebut Masalah Lapangan Pekerjaan Jadi PR Besar Pemprov

Kompas.com - 21/06/2023, 16:53 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang hari ulang tahun (HUT) Kota DKI Jakarta ke-496 pada Kamis (22/6/2023) besok, sejumlah pekerjaan rumah (PR) besar masih harus diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengatakan, lapangan pekerjaan menjadi PR besar di Ibu Kota yang usianya kini hampir mencapai lima abad.

"Kalau PR besar Ibu Kota ini lapangan pekerjaan. Yang dibutuhkan masyarakat sekarang ini lapangan pekerjaan," ungkap Trubus ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (20/6/2023).

Trubus mengatakan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono perlu membuat kebijakan yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.

Baca juga: Minta Heru Beri Ruang Bagi PJLP di Atas 56 Tahun, Pengamat: Pemerintah Masih Lemah dalam Ciptakan Lapangan Pekerjaan

Sebagai contoh, kata Trubus, mal-mal di Ibu Kota yang kondisinya kini mulai kosong penyewa bisa diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM untuk berjualan makanan maupun pakaian.

"Digratisin saja (untuk UMKM) atau bagaimana supaya mal-mal itu juga enggak kosong juga. Kan banyak mal-mal kosong," jelas Trubus.

"Supaya menghidupkan perekonomian kelas bawah, menengah bawah, UMKM atau apa. Pokoknya orang-orang jualan ini dipermudah. Dikasih kesempatan untuk jualan di situ (mal-mal kosong), biaya sewa bisa ditanggung oleh Pemprov," sambungnya.

Baca juga: Survei Populi Center: Pengendalian Harga Bahan Pokok dan Masalah Lapangan Pekerjaan Jadi PR Pemprov DKI

Selain lapangan pekerjaan, Trubus mengatakan bahwa PR besar di Ibu Kota masih seputar kamacetan dan banjir.

Kemudian, kesehatan masyarakat atau public health, kata Trubus, harus lebih diperhatikan lagi oleh Pemprov.

"Karena pemerintah sekarang udah enggak lagi nanggung biaya kalau kena Covid. Nah itu pemprov DKI kalau bisa mempunyai kebijakan itu, anggaran kesehatannya lebih dibesarkan misalnya kan lebih baik untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang mungkin nanti muncul, gizi buruk," jelasnya.

Lebih lanjut, Trubus mengatakan bahwa masih ada begitu banyak PR besar yang harusnya bisa terselesaikan.

Baca juga: Pendatang di Ibu Kota Akan Diwajibkan Punya Pekerjaan, Ini Alasannya...

"Kalau PR ke depan paling banyak tentang public health, lingkungan di Jakarta ini karena penduduknya nambah terus jadi padat sekali. Bagaimana penataan lingkungannya jadi tantangan berat karena kita tidak berhasil untuk menangani itu," ujar Trubus.

"Kalau mau dievaluasi soal Jakarta saat ini banyak banget, paling itu yang pokok-pokoknya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman Sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman Sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com