Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bentrokan di Cilincing, Laskar NKRI: Kadatangan Kami Hanya untuk Mediasi

Kompas.com - 29/06/2023, 10:25 WIB
Baharudin Al Farisi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris LSM Laskar NKRI DKI Jakarta, Farid Abdul Rahman mengklarifikasi terkait bentrokan yang terjadi di area PT. Dwijayatek Adigemilang, Jalan Cakung Cilincing Raya, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (23/6/2023).

Farid menegaskan, kedatangan pihaknya hanya untuk bermediasi dengan sejumlah orang di area PT. Dwijayatek Adigemilang dan kembali mengamankan aset lahan seluas 30 hektare.

Hal tersebut sesuai dengan surat kuasa pihak Farid tertanggal 6 April 2023 dari Honda dan Syamsuri sebagai ahli waris dari Oden bin Tawi sebagai penggarap tanah sejak 1972 yang kini di atasnya berdiri perusahaan PT. Dwijayatek Adigemilang.

Baca juga: Terungkapnya Bentrokan di Cilincing, Pecah karena Disulut Sengketa Lahan

Kata Farid, sejumlah orang di area perusahaan itu mendapatkan kuasa dari PT. Dwijayatek Adigemilang.

"Kami datang ke sana untuk melakukan mediasi. Karena kami ingin mempertanyakan keberadaan mereka di sana, itu kuasa dari siapa?" ungkap Farid saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/6/2023).

Sesampainya di sana, kelompoknya sempat meminta izin kepada petugas keamanan dan salah satu anggota TNI untuk mediasi.

Setelah dipersilakan masuk, perwakilan kelompok Farid memperlihatkan surat kuasa dari Oden kepada kelompok massa yang tengah berjaga.

"Nah, ketika kita menunjukkan surat kuasa, dari pihak-pihak orang sana itu, sudah membawa, ada senjata tumpul, ada senjata tajam, ada palu yang besar yang beratnya lima kilogram," ucap Farid.

Baca juga: Kelompok Massa Bentrok di Cilincing, 2 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

"Kami tetap ingin melakukan mediasi. Ada beberapa dari pihak sana, itu melerai untuk berbicara. Akan tetapi, tidak kondusif ketika ada lemparan batu pertama dari pihak sana dan mengenai kaca mobil kami. Itu kejadian awal, pemicu," ujar Farid.

Melihat hal ini, Farid berupaya menjelaskan kepada kelompok massa itu bahwa kedatangan pihaknya hanya untuk mediasi, bukan untuk mencari keributan.

"(Tetapi) Salah satu dari mereka, itu memukul dengan tongkat kayu tanpa sebab. Karena memang sudah enggak kondusif, ada lemparan batu itu. Salah satu dari pihak mereka memukul balok kayu ke kami. Itu ditangkis mengenai kepala Pak Soleh, anggota Laskar," ungkap Farid.

Alhasil, kelompok Farid merebut balok kayu tersebut. Sontak, kericuhan pun tak terhindarkan.

"Ada salah satu dari mereka ada yang memakai baju putih dengan lengan abu-abu, itu mengeluarkan senjata tajam, pas di pemukulan awal nih. Dia mundur dua langkah, mengambil senjata tajam, langsung maju ke depan, itu langsung menyabet anggota kita," tutur Farid.

"Akan tetapi ditangkis sama tangan Safaat, itu anggota kami. Ditangkis dan mengenai tangannya, tangannya sobek. Itu langsung direbut sajamnya," ujar Farid lagi.

Baca juga: Dua Korban Bentrokan di Cilincing Sudah Kembali ke Rumah

Atas kejadian ini, Farid menyampaikan bahwa pihaknya hanya bisa bertahan dan diperintahkan untuk mundur. Hanya saja, ada beberapa kelompoknya yang masih ada di barisan depan untuk menahan serangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com