JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris LSM Laskar NKRI DKI Jakarta, Farid Abdul Rahman mengklarifikasi terkait bentrokan yang terjadi di area PT. Dwijayatek Adigemilang, Jalan Cakung Cilincing Raya, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (23/6/2023).
Farid menegaskan, kedatangan pihaknya hanya untuk bermediasi dengan sejumlah orang di area PT. Dwijayatek Adigemilang dan kembali mengamankan aset lahan seluas 30 hektare.
Hal tersebut sesuai dengan surat kuasa pihak Farid tertanggal 6 April 2023 dari Honda dan Syamsuri sebagai ahli waris dari Oden bin Tawi sebagai penggarap tanah sejak 1972 yang kini di atasnya berdiri perusahaan PT. Dwijayatek Adigemilang.
Baca juga: Terungkapnya Bentrokan di Cilincing, Pecah karena Disulut Sengketa Lahan
Kata Farid, sejumlah orang di area perusahaan itu mendapatkan kuasa dari PT. Dwijayatek Adigemilang.
"Kami datang ke sana untuk melakukan mediasi. Karena kami ingin mempertanyakan keberadaan mereka di sana, itu kuasa dari siapa?" ungkap Farid saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/6/2023).
Sesampainya di sana, kelompoknya sempat meminta izin kepada petugas keamanan dan salah satu anggota TNI untuk mediasi.
Setelah dipersilakan masuk, perwakilan kelompok Farid memperlihatkan surat kuasa dari Oden kepada kelompok massa yang tengah berjaga.
"Nah, ketika kita menunjukkan surat kuasa, dari pihak-pihak orang sana itu, sudah membawa, ada senjata tumpul, ada senjata tajam, ada palu yang besar yang beratnya lima kilogram," ucap Farid.
Baca juga: Kelompok Massa Bentrok di Cilincing, 2 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
"Kami tetap ingin melakukan mediasi. Ada beberapa dari pihak sana, itu melerai untuk berbicara. Akan tetapi, tidak kondusif ketika ada lemparan batu pertama dari pihak sana dan mengenai kaca mobil kami. Itu kejadian awal, pemicu," ujar Farid.
Melihat hal ini, Farid berupaya menjelaskan kepada kelompok massa itu bahwa kedatangan pihaknya hanya untuk mediasi, bukan untuk mencari keributan.
"(Tetapi) Salah satu dari mereka, itu memukul dengan tongkat kayu tanpa sebab. Karena memang sudah enggak kondusif, ada lemparan batu itu. Salah satu dari pihak mereka memukul balok kayu ke kami. Itu ditangkis mengenai kepala Pak Soleh, anggota Laskar," ungkap Farid.
Alhasil, kelompok Farid merebut balok kayu tersebut. Sontak, kericuhan pun tak terhindarkan.
"Ada salah satu dari mereka ada yang memakai baju putih dengan lengan abu-abu, itu mengeluarkan senjata tajam, pas di pemukulan awal nih. Dia mundur dua langkah, mengambil senjata tajam, langsung maju ke depan, itu langsung menyabet anggota kita," tutur Farid.
"Akan tetapi ditangkis sama tangan Safaat, itu anggota kami. Ditangkis dan mengenai tangannya, tangannya sobek. Itu langsung direbut sajamnya," ujar Farid lagi.
Baca juga: Dua Korban Bentrokan di Cilincing Sudah Kembali ke Rumah
Atas kejadian ini, Farid menyampaikan bahwa pihaknya hanya bisa bertahan dan diperintahkan untuk mundur. Hanya saja, ada beberapa kelompoknya yang masih ada di barisan depan untuk menahan serangan.
Apabila ada korban dari pihak lawan, Farid memastikan bahwa ia tidak tahu apakah itu memang berasal dari pihaknya atau justru sebaliknya.
"Karena, ketika anggota kami semua mundur, ada salah satu anggota kami yang bernama Pak Bambang, itu jatuh dan dipukuli habis di situ, disabet pakai senjata tajam, pakai benda tumpul," ungkap Farid.
"Untung, alhamdulillah, masih bisa tertarik sama jajaran kami, diselamatkan. Dan di situ, ada salah satu dari pihak mereka yang terkena lemparan batu kepalanya," tuturnya.
Lagi-lagi, bentrokan pun tak terhindarkan.
Baca juga: Kronologi Bentrokan di Cilincing, Massa Berseragam LSM Laskar NKRI Memaksa Masuk ke Area Perusahaan
Farid memastikan, pihaknya tidak melakukan penyerangan. Tetapi hanya bermedisi untuk mempertanyakan surat kuasa.
Beberapa waktu sebelum bentrokan terjadi, tepatnya sejak 13 April 2023, Farid mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berada di area tersebut untuk mengamankan aset lahan berdasarkan surat kuasa dari Oden bin Tawi.
"Di tanggal 20 Juni, kami dipukul mundur oleh kurang lebih 250 orang. Nah, kemudian, di tanggal 23, kami mendapatkan informasi bahwa di sana atau di lokasi itu hanya sisa sembilan orang dan hanya yang menerima kuasa saja. Kami datang ke sana untuk melakukan mediasi,” tegas Farid.
Farid juga menyayangkan bahwa pihak kepolisian menyebut hanya ada dua orang yang jadi korban atas bentrokan tersebut. Padahal, setidaknya ada 12 orang dari LSM Laskar NKRI DKI Jakarta yang mengalami luka-luka hingga patah tulang.
Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh mengungkapkan, bentrokan melibatkan kelompok massa yang menggunakan LSM Laskar NKRI dengan kelompok pengamanan internal yang dipercayakan untuk melakukan pengamanan di area perusahaan.
Baca juga: Anggota LSM Bentrok dengan Sekuriti Perusahaan di Cilincing, Belum Ada Pelaku yang Ditangkap
Peristiwa diawali dengan kedatangan tujuh kendaraan roda empat berisi sejumlah orang menggunakan atribut LSM Laskar NKRI ke kawasan perusahaan itu.
"(Mereka) memaksa masuk ke dalam area (perusahaan), sehingga terjadi saling pukul antara kedua kelompok tersebut," ucap Iverson saat dikonfirmasi pada Senin (26/6/2023).
Secara terpisah, Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmat Basuki mengungkapkan, ada dua korban yang dilarikan ke rumah sakit atas peristiwa ini.
Sementara, Haris juga mengungkapkan, bentrokan ini disebabkan karena adanya sengketa lahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.