Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau "Difotoin" Mesin Foto Otomatis di Depan Sarinah? Jangan Lupa Sedia Saldo Uang Elektronik

Kompas.com - 30/06/2023, 12:48 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi kamu yang suka berswafoto dan kebetulan sedang jalan-jalan ke Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, cobalah mampir ke mesin foto otomatis yang ada di halaman samping gedung ini.

Mesin warna merah muda setinggi 1,5 meter ini siap menjepret pose-pose terbaikmu dengan latar tulisan ikonik "Sarinah".

Dengan membayar Rp 5.000, foto yang dihasilkan terbilang bagus. Sejumlah pengunjung bahkan berkata, hasil jepretan mesin ini bak memakai kamera profesional.

"Worth sih bayar Rp 5.000. Hasilnya bagus kayak pakai kamera," tutur Defi (25), salah satu pengunjung yang ditemui Kompas.com di sekitar mesin foto ini, Kamis (29/6/2023).

Baca juga: Difotoin Depan Sarinah, Hasil Jepretan Mesin Otomatis bak Kamera Profesional

Penasaran ingin mencobanya? Simak panduan berikut ini:

1. Sediakan saldo uang elektronik

Usai berfoto, kamu harus membayar Rp 5.000 agar bisa mengunduh hasil jepretan.

Pembayaran hanya bisa dilakukan dengan memindai kode QR yang tertera di layar mesin. Jadi, kamu perlu menyediakan saldo uang elektronik, misalnya Gopay dan Ovo, paling tidak Rp 5.000.

2. Datang pagi atau sore hari

Pantauan Kompas.com di lokasi, Kamis, kian malam kian ramai pula pengunjung yang mengantre di sekitar mesin foto otomatis ini.

Jadi, jika kamu ingin berfoto tanpa perlu antre, datanglah pada pagi hari.

Untuk diketahui, operasional mesin ini mengikuti waktu buka Mal Sarinah. Jadi saat mal buka sekitar pukul 09.00 WIB, mesin foto otomatis pun sudah bisa digunakan.

Baca juga: Mau Coba Difotoin, Ini Cara Pakai Mesin Foto Otomatis di Depan Sarinah

Namun, jika ingin berfoto dengan latar langit jingga, kamu bisa datang sekitar pukul 16.00 WIB. Pemandangan sore hari di Sarinah cukup mengagumkan saat cuaca cerah. Udara pun sudah tidak begitu panas di sore hari.

3. Bawa topi atau payung

Jangan lupa membawa pelindung kepala berupa topi atau payung jika kamu ingin berfoto pada siang hari.

Sebab, tidak ada atap untuk berteduh di sekitar area antrean. Topi dan payung akan membantu menghalau terik matahari, agar tidak langsung mengenai kepala.

4. Datanglah bersama teman

Walau mesin ini bekerja otomatis dan memberi waktu untukmu berpose, tetapi datang bersama teman akan mempermudah kamu mengatur pose, tanpa perlu bolak-balik menekan tombol foto.

Ditambah lagi, kalian juga bisa mengabadikan foto bersama di depan Gedung Sarinah sebagai kenang-kenangan, tanpa perlu meminta bantuan orang asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com