Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasudin SDA Jakpus Pasrah Tunggu Sanksi dari Heru Budi akibat Boyong Pasukan Biru ke Bekasi

Kompas.com - 03/07/2023, 17:21 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat, Mustajab mengaku tak ingin lebih jauh berbicara soal kesalahannya memboyong pasukan biru di wilayahnya untuk bekerja di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

Dia sendiri telah mengaku teledor terkait sikapnya kepada anak buahnya itu.

"Belum tahu saya (kalau soal sanksi). Nanti tergantung Pak Pj (Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono)," ujar Mustajab saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/7/2023).

"Saya enggak komen dulu kalau masalah itu, biar Pak Pj yang memutuskan," sambungnya.

Baca juga: Anak Buahnya Boyong Pasukan Biru ke Bekasi, Kadis SDA: Itu Kurang Patut!

Mustajab telah mengakui kesalahannya itu. Ia juga sudah meminta maaf soal ketelodaran mengerahkan anak buahnya untuk bekerja di luar dari wilayahnya.

Terlebih, sejumlah petugas itu mengenakan pakaian seragam SDA Jakarta Pusat meski disebut sedang libur bertugas.

"Ya itu keteledoran kita, kita akui. Karena gini merek (pasukan biru) itu setiap perantauan, bahkan istirahat pun pakai seragam biru," ujar Mustajab.

Mustajab sebelumnya mengatakan, ketua RT tempat di mana ia tinggal pernah melihat pasukan biru bertugas membersihkan saluran air di Jakarta.

Akhirnya muncul ide untuk meminta bantuan pasukan biru membantu membersihkan saluran air di Perumahan Radiance Villa.

Baca juga: Kasudin SDA Jakpus Minta Maaf karena Boyong Pasukan Biru untuk Bersihkan Selokan di Bekasi

 


"Di perumahan Bekasi itu setiap kali hujan selalu banjir. Kebetulan saya memang tetangga dengan Pak RT yang menangani komplek itu," ujar Mustajab.

“Dia minta tolong dibantu. Perumahan di Bekasi itu tiap hujan banjir karena gotnya dangkal," lanjut dia.

Adapun Camat Jatisampurna Nata Wirya sebelumnya mengonfirmasi adanya petugas Dinas SDA yang diboyong ke Perumahan Radiance, Bekasi, untuk membersihkan selokan di sana. 

Para petugas itu disebut dibawa oleh salah satu pejabat di Sudin SDA Jakarta Pusat untuk membersihkan selokan di perumahan tersebut.

"Di lingkungan (Perumahan) Radiance ada warga yang kerja di Sudin Sumber Daya Air di Jakarta, kebetulan pekerja sedang libur dibawalah ke (Perumahan) Radiance," kata Nata Wirya.

Nata Wirya juga mengungkapkan nama pejabat Sudin SDA Jakarta Pusat tersebut.

Baca juga: Boyong Pasukan Biru Bersihkan Selokan di Bekasi, Kasudin SDA Jakpus Mengaku Teledor

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com