Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangga Jadi Anak Polisi, Bima Arya Ungkap Sosok Sang Ayah

Kompas.com - 06/07/2023, 11:16 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku bangga menjadi anak polisi.

Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri kegiatan HUT ke-24 Persatuan Keluarga Besar Purnawirawan Kepolisian Negara Republik Indonesia (PP Polri), di The Tribrata Ballroom, Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Selain Bima Arya, HUT PP Polri juga mengundang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah pejabat daerah lainnya.

Bima mengatakan, sang ayah yang bernama Toni Sugiarto adalah sosok yang sangat diidolakannya.

Banyak pelajaran berharga yang ia dapatkan dari ayahnya, salah satunya soal integritas.

Bima menuturkan, pelajaran serta pengalaman yang didapatnya dari sang ayah akhirnya turut mempengaruhi kebijakannya saat menjalankan tugas dan amanah sebagai wali kota Bogor.

“Ayah saya putra Bogor, besar di Bogor. Kalau orang Bogor mengenalnya sebagai Toni Golok, saking nakalnya waktu SMA," kata Bima, dalam keterangannya yang diterima KOMPAS.com, Kamis (6/7/2023).

"Kemudian masuk polisi angkatan 10, nama angkatannya adalah Bima. Makanya nama saya Bima. Kalau angkatan Petruk, mungkin nama saya Petruk,” candanya.

Baca juga: Ganjar dan Bima Arya Diundang Acara Perayaan HUT Ke-24 PP Polri, Ini Alasannya

Bima menceritakan, ada kisah luar biasa dari seorang Toni Sugiarto ketika menjabat sebagai Kasat Serse Polrestabes Bandung.

Ketika itu, ayahnya berhasil mengungkap kasus perampokan dan pembunuh berdarah dingin yang terkenal di tahun 70-an, yakni Mat Peci.

“Ayah sebagai Kasat Serse saat itu menangkap Mat Peci dan kemudian difilmkan. Ayah saya juga ahli strategi. Karena saat itu dilakukan press conference dengan sengaja mengumumkan perbedaan jumlah uang hasil rampokan dari para penjahat," sebutnya.

"Di situlah tim Mat Peci terpecah belah dan polisi berhasil mendapatkan petunjuk baru. Dari situ saya belajar bagaimana membangun opini publik dan berstrategi,” ungkapnya.

Tidak hanya itu. Sebagai anak seorang polisi, Bima juga harus mengikuti jejak sang ayah untuk berpindah-pindah tempat dari kota satu ke kota lainnya karena tugas.

Hal itu, lanjut Bima, akhirnya membentuk kepribadiannya yang menghargai perbedaan.

"Dari Bogor ke Subang, Cirebon, Karawang, Megamendung, Sumatera Utara, Balikpapan, Bandung. Itu membuat saya belajar untuk berhadapan dengan berbagai macam latar belakang dan kultur yang berbeda,” bebernya.

Baca juga: Temui Heru Budi, Bima Arya Curhat soal Warga Jakarta yang Terjebak Kemacetan di Kota Bogor

Ketua Umum Keluarga Besar Purnawirawan Polri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri mengungkapkan alasan kegiatan HUT Ke-24 Polri mengundang beberapa kepala daerah.

Menurut Bambang, tujuan PP Polri mengundang sejumlah kepala daerah sebagai upaya untuk mempersiapkan jika ada purnawirawan yang ingin maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Meski begitu, Bambang membantah soal tudingan yang menyebut PP Polri mendukung calon tertentu dalam Pemilu 2024.

"Kita netral, siapa pun boleh pilih siapa pun. Tapi kalau posisi PP Polri netral, kita tidak ada sama sekali dukung mendukung tidak. Mohon maaf ya, jangan nanti dikaitkan dengan dukung mendukung," pungkas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung Diduga Didalangi Sindikat, Polisi Buru Para Pelaku

Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung Diduga Didalangi Sindikat, Polisi Buru Para Pelaku

Megapolitan
Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak Disebut Kerap Ganti Ponsel dan Medsos untuk Hilangkan Jejak

Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak Disebut Kerap Ganti Ponsel dan Medsos untuk Hilangkan Jejak

Megapolitan
PKS Umumkan Duet Anies-Sohibul Iman, PDI-P Dinilai Belum Tentu Merapat

PKS Umumkan Duet Anies-Sohibul Iman, PDI-P Dinilai Belum Tentu Merapat

Megapolitan
Cara ke Jalan Suryakencana dari Stasiun Bogor

Cara ke Jalan Suryakencana dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com