BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku bangga menjadi anak polisi.
Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri kegiatan HUT ke-24 Persatuan Keluarga Besar Purnawirawan Kepolisian Negara Republik Indonesia (PP Polri), di The Tribrata Ballroom, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Selain Bima Arya, HUT PP Polri juga mengundang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah pejabat daerah lainnya.
Bima mengatakan, sang ayah yang bernama Toni Sugiarto adalah sosok yang sangat diidolakannya.
Banyak pelajaran berharga yang ia dapatkan dari ayahnya, salah satunya soal integritas.
Bima menuturkan, pelajaran serta pengalaman yang didapatnya dari sang ayah akhirnya turut mempengaruhi kebijakannya saat menjalankan tugas dan amanah sebagai wali kota Bogor.
“Ayah saya putra Bogor, besar di Bogor. Kalau orang Bogor mengenalnya sebagai Toni Golok, saking nakalnya waktu SMA," kata Bima, dalam keterangannya yang diterima KOMPAS.com, Kamis (6/7/2023).
"Kemudian masuk polisi angkatan 10, nama angkatannya adalah Bima. Makanya nama saya Bima. Kalau angkatan Petruk, mungkin nama saya Petruk,” candanya.
Baca juga: Ganjar dan Bima Arya Diundang Acara Perayaan HUT Ke-24 PP Polri, Ini Alasannya
Bima menceritakan, ada kisah luar biasa dari seorang Toni Sugiarto ketika menjabat sebagai Kasat Serse Polrestabes Bandung.
Ketika itu, ayahnya berhasil mengungkap kasus perampokan dan pembunuh berdarah dingin yang terkenal di tahun 70-an, yakni Mat Peci.
“Ayah sebagai Kasat Serse saat itu menangkap Mat Peci dan kemudian difilmkan. Ayah saya juga ahli strategi. Karena saat itu dilakukan press conference dengan sengaja mengumumkan perbedaan jumlah uang hasil rampokan dari para penjahat," sebutnya.
"Di situlah tim Mat Peci terpecah belah dan polisi berhasil mendapatkan petunjuk baru. Dari situ saya belajar bagaimana membangun opini publik dan berstrategi,” ungkapnya.
Tidak hanya itu. Sebagai anak seorang polisi, Bima juga harus mengikuti jejak sang ayah untuk berpindah-pindah tempat dari kota satu ke kota lainnya karena tugas.
Hal itu, lanjut Bima, akhirnya membentuk kepribadiannya yang menghargai perbedaan.
"Dari Bogor ke Subang, Cirebon, Karawang, Megamendung, Sumatera Utara, Balikpapan, Bandung. Itu membuat saya belajar untuk berhadapan dengan berbagai macam latar belakang dan kultur yang berbeda,” bebernya.
Baca juga: Temui Heru Budi, Bima Arya Curhat soal Warga Jakarta yang Terjebak Kemacetan di Kota Bogor
Ketua Umum Keluarga Besar Purnawirawan Polri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri mengungkapkan alasan kegiatan HUT Ke-24 Polri mengundang beberapa kepala daerah.
Menurut Bambang, tujuan PP Polri mengundang sejumlah kepala daerah sebagai upaya untuk mempersiapkan jika ada purnawirawan yang ingin maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Meski begitu, Bambang membantah soal tudingan yang menyebut PP Polri mendukung calon tertentu dalam Pemilu 2024.
"Kita netral, siapa pun boleh pilih siapa pun. Tapi kalau posisi PP Polri netral, kita tidak ada sama sekali dukung mendukung tidak. Mohon maaf ya, jangan nanti dikaitkan dengan dukung mendukung," pungkas Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.