Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jaksel Cari Solusi untuk Permasalahan Limbah Kotoran Sapi di Cikoko

Kompas.com - 07/07/2023, 18:20 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Selatan melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah stakeholder untuk mencari solusi terkait adanya limbah kotoran sapi di kawasan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan.

Pantauan Kompas.com pada Jumat (7/7/2023) rapat yang diikuti sejumlah kementerian dan dinas terkait berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB.

Rapat yang digelar tertutup itu menghasilkan beberapa solusi untuk mengatasi limbah kotoran sapi.

Salah satunya adalah membuat lubang guna menampung limbah padat dan limbah cair.

"Untuk solusi jangka pendeknya itu pembuatan lubang, yang penting tidak ada air dari limbah cair maupun limbah padatnya yang keluar ke masyarakat," ujar Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, kepada wartawan.

"Nanti limbahnya dimasukkan ke lubang-lubang itu. Luban yang dibuat di sekitar lokasi peternakan," tambah dia.

Baca juga: Limbah Kotoran Sapi Dibuang ke Saluran Air di Cikoko Jaksel, Timbulkan Bau Menyengat

Sementara itu, solusi jangka panjangnya akan dirumuskan setelah dinas terkait melakukan pengecekan di lapangan.

"Jangka panjangnya kita akan langsung ke lapangan guna membuat perencanaan sesuai kondisi di lapangan. Misal tiap berapa meter itu sapi yang diperbolehkan berapa. Nah nanti lingkungan tersebut akan direncanakan sebagai lingkungan yang ramah lingkungan dengan dibangun pengelolaan biogas," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga bernama Hasan Alhabshy melaporkan adanya bau kurang sedap di sekitar lingkungan rumahnya yang ada di Kelurahan Cikoko.

Setelah ditelusuri, bau itu berasal dari cairan limbah sapi yang mengalir melewati saluran air di depan rumahnya.

Akibat hal itu, Hasan menyebut istrinya yang tengah hamil langsung jatuh sakit.

Ia menduga penyebabnya adalah lingkungan yang kurang sehat karena limbah kotoran sapi.

Baca juga: Beberkan Upaya Atasi Bau Limbah Kotoran Sapi, Lurah Cikoko: Kami Sedih Dibilang Belum Bekerja

Sementara itu, pemilik ternak bernama Burhan mengatakan, limbah cair dari kotoran sapi sudah sejak lama dialiri melalui saluran air.

Tidak ada perbedaan saluran antara limbah kotoran sapinya dengan saluran air hujan milik warga.

"Dari dulu memang dialiri lewat saluran air warga. Bahkan sejak 1945 saat kakek saya mulai beternak," ujar Burhan, Senin (26/6/2023).

Burhan juga mengeklaim limbah cair yang melewati saluran air sudah bersih dari limbah padat, sehingga tidak terlalu mengganggu.

"Kalau dari saya solusinya paling dalemin saluran air, supaya air bekas limbah kotoran sapi cepat bermuara di kali, tidak mengendap," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com