Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geramnya Bima Arya Temukan Kecurangan PPDB Jalur Zonasi di Kota Bogor

Kompas.com - 07/07/2023, 23:40 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya dibuat geram usai mengetahui adanya kecurangan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi di Kota Bogor.

Bima mengatakan, dirinya mendapati sejumlah calon peserta didik palsukan alamat untuk masuk sekolah dengan zonasi yang sama.

Hal tersebut ia temukan saat melakukan sidak ke rumah-rumah calon peserta didik bersama jajarannya.

Baca juga: Wali Kota Bogor Terima 300 Aduan Kecurangan PPDB 2023 Jalur SMP-SMA

"Bagi saya keterlaluan kalau masih ada yang bermain main sama masa depan orang. Tadi ada anak yang rumahnya dekat enggak kebagian karena terlempar dari yang jauh,” ucap Bima Arya, Kamis (6/7/2023) dikutip dari Kompas.tv.

PPDB diacak-acak calo

Bima Arya mengatakan, PPDB sistem zonasi di Kota Bogor 'diacak-acak' oleh calo.

Hal itu dikatakannya usai melakukan sidak di SMPN 1 serta SMAN 1 Kota Bogor, Disdukcapil, serta Disdik Kota Bogor, Jumat (7/7/2023).

"Sudah pasti ada (calo)," kata Bima Arya di Kantor Disdik Kota Bogor, dilansir dari TribunnewsBogor.com.

Baca juga: Pendaftaran PPDB Ditutup Malam Ini, Pj Gubernur Banten: Banyak Titipan agar Anak Lolos

Bima Arya mengatakan, calo itu mengacak-acak sistem zonasi dengan memasukan peserta didik di luar dari zonasi yang ditentukan.

Tidak hanya itu, calo ini juga turut andil untuk memalsukan kartu keluarga (KK) serta meng-update KK tidak sesuai domisili.

"Jadi hasil di lapangan menunjukan bahwa banyak pelanggaran. KK yang palsu, KK yang di-update, tetapi tidak sesuai antara domisili dan dokumen yang ada," kata Bima Arya.

Kendati demikian, Bima Arya masih belum mengantongi nama-nama calo yang mengacak-acak zonasi ini.

"Tinggal calonya ada dimana nanti inspektorat menelusurinya," jelas Bima Arya.

Baca juga: Ombudsman Bali Telusuri Dugaan Siswa Titipan Anggota DPRD di PPDB 2023-2024

Bentuk tim khusus

Bima Arya mengatakan, Pemkot Bogor akan membentuk tim khusus yang dipimpin langsung oleh Asisten 1 Pemkot Bogor untuk membongkar dan menelusuri kecurangan yang terjadi.

"Tim ini dipimpin oleh asisten 1. Lalu ada Dukcapil, Disdik, dan semua camat. Tim ini bertugas untuk menelusuri melakukan verifikasi faktual di lapangan untuk mendaftar SMP," jelas Bima Arya.

Lebih lanjut Bima Arya meyakini tim yang dibentuknya akan bekerja lurus tanpa memandang bulu.

"Tim ini diisi oleh Inspektorat, bagian kepemerintahan, Dukcapil, Kadisdik, dan seluruh camat. Tim ini dipastikan bersih. Tim ini bekerja sesuai target yang saya berikan. Saya percaya itu," tegas Bima Arya.

(Penulis: Muhammad Fajar Fadhillah (Kompas.tv), Rahmat Hidayat (TribunnewsBogor.com) | Editor: Yudistira Wanne, Damanhuri (TribunnewsBogor.com).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com