Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Penyebab Situs Judi Online Masih Kerap Muncul meski Sudah Diblokir Kemenkominfo

Kompas.com - 07/07/2023, 23:14 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menyebut para pelaku judi online memakai jasa hacker agar situs mereka terhindar dari blokir Kemenkominfo.

Akibatnya, situs judi online masih tetap marak meski Kemenkominfo telah banyak melakukan pemblokiran. 

"Betul, jadi banyak modusnya kadang mereka juga memakai jasa hacker ya," ujar Panit 1 Subdit 4 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ipda Satrio, usai acara Diskusi Forum Wartawan Polri dengan tema 'Waspada Kejahatan Siber, Masyarakat Harus Bagaimana' di Jakarta Selatan, Jumat (7/7/2023).

Dengan jasa-jasa hacker ini, para pelaku judi online juga bisa menaruh iklan mereka di platform pemerintahan.

Baca juga: Demi Untung Lebih Banyak, Para Penipu Modus Like dan Subscribe Beraksi Sendiri-sendiri

Selain itu, iklan-iklan judi online juga tertera banyak di aplikasi yang biasa dipakai masyarakat contohnya situs nonton film ilegal.

"Mereka taruh di platform pemerintah untuk melakukan pengiklanan, ataupun di situs lain seperti mungkin di situs film ilegal dan segala macam," jelas dia.

"Mereka pasang di sana untuk melakukan iklan perjudiannya," tambah dia.

Selain melalui beberapa situs itu, pelaku judi online juga kerap mengirimkan pesan WhatsApp ke masyarakat melalui nomor anonim.

Baca juga: Pengunjung Tempat Hiburan Malam di Cikini Parkir Sembarangan di Bahu Jalan, Bikin Macet

Akibat hal ini, pihak kepolisian akan menyelidiki nomor-nomor anonim yang kerap dipakai pelaku judi online.

Namun kendalanya, kata Satrio, nomor anonim dari pelaku judi online ini susah dilacak. Sebab, penggunaannya hanya sekali serta berpindah-pindah lokasi.

"Kami akan melakukan penyelidikan terhadap nomor anonim ini, biasanya nomor itu formnya lebih ke alat yang berjalan, jadi setelah pakai alat itu mati. Kami agak sulit menelusuri itu," terang dia.

"Tapi biasanya kami nanti akan melakukan penyelidikan ke situsnya langsung, siapa pelakunya dan sebagainya," tambah Satrio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com