JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah berita di Jabodetabek mewarnai pemberitaan Kompas.com sepanjang Minggu (9/7/2023).
Berita mengenai cerita karyawan salon satu-satunya yang tersisa di Mal Blok M menjadi berita terpopuler di kanal Megapolitan.
Selanjutnya, artikel tentang jahatnya penipuan like and subscribe banyak dibaca pembaca Kompas.com dan menjadi berita terpopuler lainnya.
Sementara itu, berita tentang PD Pasar Jaya tak menemukan bukti soal temuan bong hingga curhat pedagang Blok G soal premanisme turut menarik perhatian banyak pembaca.
Baca juga: Tiga Tahun Sudah Lansia di Bekasi Kehilangan Akses Menuju Rumah yang Ditutup Tembok Hotel
Berikut ini adalah paparan dari tiga berita populer Jabodetabek yang disebut di atas:
Leni Krisdian (33), seorang pegawai dari salon "satu-satunya" yang masih bertahan di Mal Blok M, Jakarta Selatan ini, berbagi suka duka yang ia lalui, sejak mal itu berjaya hingga kini nyaris tak ada lagi penghuninya.
Ia bercerita, di masa jayanya, sekitar 2014, pelanggan salon bisa mencapai ratusan orang dalam sehari. Namun kini, untuk mendapatkan 15 pelanggan saja rasanya sangat sulit.
Baca juga: Ketika Salon Satu-satunya di Mal Blok M Pasrah Berada di Antara Gerai yang Tutup...
"Dulu sehari bisa 100 orang lebih. Sekarang 15-20 orang pelanggan saja susah banget," kata pegawai kasir The Guh Wijaya Negara Salon itu saat ditemui Kompas.com di lokasi, Minggu (9/7/2023). Baca selengkapnya di sini.
Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya terus memburu pelaku penipuan dengan modus like and subscribe. Diketahui, tindak kejahatan ini tergolong memiliki modus baru.
Modusnya, pelaku akan memberi korban sebuah tugas untuk memberi like dan subscribe ke salah satu akun media sosial yang ditentukan pelaku. Setelah melakukan itu, korban akan mendapatkan komisi langsung.
Baca juga: Penipuan Like dan Subscribe Banyak Makan Korban, Pakar: Pelaku Manfaatkan Kelemahan FOMO Anak Muda
Tugas kemudian berubah menjadi membeli barang di pasar daring. Pelaku membagikan daftar barang yang harus segera dibayar oleh korban.
Semakin mahal harga barangnya, semakin besar komisi yang akan diterima korban. Korban yang selalu mendapatkan komisi dari tugas-tugas sebelumnya menjadi percaya dan terus melakukan tugas tersebut. Baca selengkapnya di sini.
PD Pasar Jaya membantah kawasan Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, menjadi sarang penjahat.
Manajer Humas PD Pasar Jaya, Agus Lamun mengatakan, pihaknya tidak menemukan barang bukti perihal aktivitas kriminal di Pasar Tanah Abang Blok G.
Baca juga: Pasar Jaya Bantah Kawasan Blok G Tanah Abang jadi Tempat Tindak Kriminal
Manajemen sudah mengecek secara langsung ke lokasi, sekaligus melakukan kegiatan Jumat bersih di Pasar Tanah Abang Blok G," ujar Agus dalam keterangannya melalui pesan singkat, Sabtu (8/7/2023).
"Dari situ, manajemen tidak menemukan adanya barang bukti terkait dugaan tindakan kriminalitas di Pasar Tanah Abang Blok G," sambung dia. Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.