Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kolong Tol Cawang-Pluit Mau Direlokasi ke Rusunawa asalkan Tarif Sewa Terjangkau

Kompas.com - 12/07/2023, 19:12 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dini (29), warga yang bermukim di kolong Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit Kilometer 17, Jelambar Baru, Jakarta Barat, mengaku bersedia direlokasi ke rumah susun sewa sederhana (rusunawa).

Namun, dia meminta tarif uang sewa yang dibebankan kepada warga disesuaikan dengan kemampuan mereka.

"Kalau saya sih mau, cuma yang lain-lain enggak tahu. (Uang sewa) yang bisa kami jangkau sajalah. Pendapatan kami saja dibagi-bagi buat makan sehari-hari," kata Dini saat ditemui Kompas.com di kolong Tol Cawang-Tomang-Pluit, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Warga Kolong Tol Cawang-Pluit Belum Tahu Akan Direlokasi ke Rusunawa

Ibu dua anak ini mengandalkan pemenuhan kebutuhan keluarganya dari sang suami yang bekerja serabutan.

Bagi Dini, tinggal di kolong jalan tol selama delapan tahun terakhir membantunya mengirit pengeluaran. Sebab, warga hanya diwajibkan membayar uang Rp 50.000 per bulan untuk biaya kebersihan.

"Sebenarnya itu (rusunawa) enggak benar-benar dikasih (gratis) begitu, sistemnya sewa," ujar dia.

Sebelumnya, kata Dini, warga kolong tol didata oleh pihak kelurahan. Kendati demikian, dia tak mengetahui rencana relokasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Belum tahu (soal relokasi). Enggak (dijelaskan), itu (pendataan) memang dari Kelurahan Jakarta Barat. Cuma bilangnya katanya mau kasih bantuan," ujar Dini.

Baca juga: Secercah Harapan bagi Warga Kolong Tol Cawang-Pluit untuk Hidup Layak, Segera Tempati Rusunawa

Kala itu, Dini bersama puluhan warga lain yang menempati permukiman liar tersebut diminta memberikan kartu keluarga. Warga asli Jakarta ini tidak mengetahui tujuan pendataan tersebut.

"Kami enggak tahu bantuannya jenis apa, cuma dimintai kartu keluarga," jelas Dini.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat masih mendata warga yang tinggal di kolong jalan tol sebelum merelokasi. Warga kolong itu rencananya akan dipindah ke 52 unit rusunawa yang ada di penjuru Jakarta.

"Iya, sudah ada (unit rusunawa). Makanya nanti progresnya saya koordinasikan dulu dengan wali kota ya," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Retno Sulistiyaningrum, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Masih Didata, Warga Kolong Tol Angke Sebentar Lagi Direlokasi ke Rusunawa

Saat ini, pendataan warga kolong tol baru dilakukan oleh Pemkot Jakbar dengan berbagai tahapan.

"Tahapannya banyak, mendata itu kan dilihat dulu. Apakah benar nih warga ber-KTP DKI atau bukan. Kalau bukan, lalu apa solusinya. Kan harus ada solusinya. Apakah dikembalikan ke (daerah) asalnya atau gimana," papar Retno.

Retno menyampaikan, warga kolong tol itu akan ditempatkan di rusunawa yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara, dan Rusunawa Tipar Cakung Jakarta Timur.

Kendati begitu, Retno tak menjelaskan mengenai waktu pemindahan warga kolong tol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com