JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta dari fraksi Demokrat, Mujiyono, mempertanyakan urgensi pembentukan panitia khusus (pansus) untuk mengusut permasalahan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
"Setuju atau tidak setuju (pembentukan pansus) harus dilihat. Itu persyaratan formal harus dapat, baru ngomongin setuju atau tidak," ujar Mujiyono kepada wartawan, Kamis (13/7/2023).
Mujiyono mengaku, siap mendukung usulan pembentukan pansus, asalkan bukan untuk mencari-cari kesalahan yang mengarah politis.
Baca juga: Dukung Usulan Pansus JIS, F-Gerindra DKI: Selama Bukan Cari Kesalahan ke Arah Politis
"Kan tidak melulu negatif, ini intinya mencari tahu yang dirasa tidak sesuai keinginan masyarakat," kata Mujiyono.
"Kalau JIS tak standar FIFA, ditemukan sesuatu, itu kan ada solusi. Urgensinya di mana, sampaikan urgensinya," sambungnya.
Sebelumnya, Sekretaris Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengusulkan pembentukan pansus untuk mendalami kesalahan prosedur pembangunan JIS.
Baca juga: Tolak Usul Pansus JIS, F-Golkar DKI: Lebih Besar Unsur Politiknya
Pasalnya, stadion itu disebut dibangun tidak sesuai panduan perusahaan jasa desain, rekayasa, dan konsultasi asal Inggris, Buro Happold.
"Tidak mengherankan jika banyak sekali kekurangan fasilitas stadion JIS dan jauh dari standar internasional sebagaimana mestinya," kata Dwi Rio.
Sementara itu, dalam keterangan resminya, Buro Happold menyatakan bahwa sejumlah aspek pembangunan JIS tidak sesuai panduan.
Baca juga: F-Golkar DKI Dukung Renovasi JIS untuk Piala Dunia, tapi Tolak Usulan Pansus
"Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah," beber Buro Happold dalam pernyataan klarifikasi yang diterima Kompas.com, Minggu (9/7/2023).
Buro Happold mengaku tidak diminta untuk mendesain stadion JIS, sehingga tidak pernah pula merancangnya. Selain itu, perusahaan juga tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi apapun yang dilakukan selanjutnya.
"Pihak PT Jakarta Konsultindo (Jakkon) meminta Buro Happold untuk membuat panduan desain (design guidelines) serta memberikan jasa konsultasi, mulai Desember 2018 hingga Maret 2019," tulisnya.
Baca juga: [HOAKS] Presiden FIFA Beri Pujian dan Gelar kepada Anies Terkait JIS
Lingkup pekerjaan Buro Happold mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain (preparation of concept design guide), penilaian untuk soal teknis dan komersial (technical and commercial assessment), konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion (concept masterplan for the surrounding area), serta peta jalan implementasi proyek (implementation roadmap).
Selama masa pembuatan panduan itu, perusahaan mengaku telah memastikan agar seluruh aspek desain yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi.
Setelah rangkaian pekerjaan di atas selesai, Buro Happold diminta meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain, alias konsultan yang ditunjuk Jakkon.
Untuk diketahui, Buro Happold menjadi perbincangan warganet karena proyek JIS menghilang dari daftar portofolio yang tercantum dalam laman resmi Buro Happold.
Seiring dengan dikeluarkannya pernyataan klarifikasi tersebut, kini proyek JIS telah kembali tertera di dalam laman resmi perusahaan itu.
"Merujuk pada perkembangan situasi, Buro Happold merasa perlu untuk memberikan penjelasan lebih detil di laman resmi perusahaan mengenai ruang lingkup pekerjaan dalam Proyek JIS guna menghindari kesalahan informasi dan persepsi," tulisnya.
Jelasnya, tulisan yang telah diperbarui tersebut dimaksudkan agar publik memahami secara utuh dan tepat mengenai peran Buro Happold.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.