Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Revitalisasi Jembatan Otista, Ridwan Kamil: Bisa Jadi Ikon Baru Kota Bogor

Kompas.com - 21/07/2023, 21:43 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap Jembatan Otista dapat menjadi ikon baru serta menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Kota Bogor, Jawa Barat, setelah selesai direvitalisasi.

Emil, sapaan akrabnya, meminta agar masyarakat Kota Bogor bersabar atas dampak yang ditimbulkan oleh pengerjaan revitalisasi Jembatan Otista.

"Akhir tahun atau lebih cepat bisa selesai, Insya Allah. Ekonomi juga meningkat dan jembatannya bisa jadi ikon baru untuk masyarakat atau wisatawan yang datang ke Kota Bogor," ucap Emil, di Bogor, Jumat (21/7/2023).

Baca juga: Jembatan Otista Direvitalisasi, Polresta Bogor Tambah Durasi Lampu Merah demi Atasi Kemacetan

Emil menyampaikan, kebutuhan revitalisasi Jembatan Otista sudah mendesak dan harus dikerjakan mengingat kondisinya yang sudah tak memadai lagi untuk menampung volume kendaraan.

Terlebih, sambung Emil, terjadi penyempitan di jembatan sehingga menimbulkan kemacetan.

"Dimana terjadi penyempitan karena jembatannya sempit, ya warisan dari zaman kolonial. Dengan anggaran Rp 52,6 miliar dari provinsi, kita bangun ulang, kita lebarkan," bebernya.

"Saya titip, mudah-mudahan lancar. Walaupun nanti di akhir tahun saya sudah tidak menjabat lagi gubernur, tapi saya ingin menyaksikan selesainya sebuah ikhtiar ini. Kira-kira begitu," tambahnya.

Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas Baru di Jalan Otista Bogor, SSA Jadi Dua Arah

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Rena Da Frina menyatakan, progres pengerjaan revitalisasi Jembatan Otista sudah mencapai 23,50 persen.

Namun, dalam pelaksanaannya di lapangan, progresnya sudah mencapai 23,75 persen dengan deviasi positif sebesar 0,25 persen.

"Saat ini, yang sedang dikerjakan adalah galian bore pile, yaitu fondasi bor untuk jembatan trem. Bagian di sisi Kelurahan Baranangsiang sudah selesai, tinggal di sisi Babakan Pasar, yang tersisa dua titik lagi," pungkas Rena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com