Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif IRT Gantung Diri di Tomang Masih Tanda Tanya, Sang Ayah Tak Yakin karena Masalah Utang

Kompas.com - 26/07/2023, 09:27 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komarudin (58) tak yakin anaknya AP (34) tewas gantung diri di kontrakannya karena terlilit utang.

AP ditemukan tewas di toilet kontrakannya di kawasan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (24/7/2023).

Kamarudin tak menampik bahwa korban memang pernah memiliki utang di salah satu koperasi milik BUMN. Namun, ia menyatakan, utang itu sudah dilunasi AP sejak lama.

"Kalau anak saya bunuh diri karena terlibat utang, saya juga enggak percaya. Dia pasti ngomong ke saya kalau ada apa-apa," ujar Komarudin saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Polisi Selidiki Motif IRT Gantung Diri di Kontrakan Daerah Tomang

Kala itu, utang AP kepada koperasi sebesar Rp 7 juta. Ibu dua anak ini melunasinya dengan angsuran Rp 100.000 per pekannya.

Komarudin sendiri mengaku tak tahu secara pasti mengapa anak keduanya ini nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri.

Di lingkungan sekitarnya, AP dikenal sebagai sosok yang ramah dan berbaur.

"Saya juga, meninggalnya enggak tahu. Meninggalnya pada saat setelah saya salat Subuh, ambil kunci motor langsung berangkat untuk absen. Begitu saya pulang, dapat informasi suruh ke situ (rumah korban)," jelas dia.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas, IRT yang Gantung Diri di Kontrakan Sempat Karaoke Bareng Tetangga

Betapa terkejutnya Komarudin ketika melihat anaknya sudah tidak bernyawa di sudut kamar mandi kontrakannya.

Dalam kekalutan, Komarudin memindahkan jenazah putri keduanya itu.

Dia berusaha tegar, di saat istrinya menangis melihat kondisi korban.

“Ya saya kaget. Istri saya saja trauma, sampai pingsan. Saya begitu sampai, istri saya dalam keadaan menangis histeris,” tutur dia.

Komarudin berkata, AP tewas dengan posisi duduk dan kaki yang terlipat. Ia lantas memotong tali yang menjerat leher korban.

Baca juga: IRT Tewas Gantung Diri, Mulanya Dikira Jatuh di Toilet Kontrakan

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Tri Baskoro Bintang menjelaskan, penemuan korban bermula ketika orangtuanya datang ke rumahnya untuk meminjam motor.

"Pada saat itu saksi 1, selaku suami sedang tidur lalu bangun dan membuka pintu dengan memberi orangtua korban kunci motor," kata Bintang saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/7/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com