JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pemuda bernama Gira (22) nyaris masuk dalam jebakan lowongan pekerjaan (loker) bodong di Kota Bekasi, Selasa (25/7/2023).
Kisah Gira yang selamat dari penipuan loker bodong usai diselamatkan pengemudi ojek online (ojol) bernama Ahmad (26) bahkan ramai diperbincangkan di media sosial.
Kepada Kompas.com, Gira bercerita awalnya dia melamar pekerjaan melalui platform pencari kerja berbasis daring, JobStreet.
Kemudian dia menerima pesan undangan dengan nama perseroan terbatas (PT) yang berbeda dari yang dilamarnya.
"Nama PT di aplikasi Jobstreet dengan di undangan berbeda. Pas pertama saya lamar itu kan namanya Mutiara Logistik, yang di undangan ini Jedeco Manufakturing Otomotif gitu," ujar Gira, Jumat (28/7/2023).
Walaupun berbeda nama perusahaan, Gira melihat deskripsi perusahaan tersebut persis sama dengan perusahaan yang ia lamar lewat JobStreet.
Baca juga: Menyingkap Kejanggalan Penipuan Loker di Ruko Bekasi: Dipaksa Bayar DP Untuk Pelatihan
Selain deskripsi perusahaan, nilai gaji yang ditawarkan hingga kriteria dan batas usia calon karyawan juga persis dengan perusahaan yang dia lamar sebelumnya
"Saya cek lagi di JobStreet, perasaan saya enggak pernah daftar di Jedeco ini. Tapi pas lihat dari undangannya kayak kriteria ini, itu, kok sama dengan Mutiara Logistik," kata dia.
Pada akhirnya, Gira memutuskan untuk datang ke lokasi perusahaan yang beralamat di Jalan Grand Central Galaxy RG 3 No AB83, Kecamatan Bekasi Selatan.
"Pas sudah sampai di sana banyak banget kejanggalan," ujar Gira.
"Katanya bakal ada prosesi psikotes, interview dan penempatan wilayah kerja. Faktanya enggak ada psikotes sama sekali," lanjutnya.
Gira menuturkan, durasi interview sangat singkat, tidak selayaknya wawancara kerja yang menanyakan beberapa hal.
Baca juga: JobStreet Minta Pencaker Lapor jika Ditipu Loker Bodong
Pihak ruko juga tiba-tiba meminta bayaran kepad Gira dengan dalih untuk pelatihan yang tidak dijelaskan secara detail.
"Cuma ditanya nama, alamat sekarang, habis itu dia jelasin tentang jobdesk dan salary, lanjut tiba-tiba dia ngejelasin kalau ada pembayaran nominal sekian juta untuk pelatihan," ucapnya.
Meski awalnya menolak, Gira terus dibujuk untuk membayar uang muka atau down payment sebesar Rp 350.000.