Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyingkap Kejanggalan Penipuan Loker di Ruko Bekasi: Dipaksa Bayar DP Untuk Pelatihan

Kompas.com - 31/07/2023, 16:14 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAs.com - Seorang pemuda bernama Gira (22) nyaris jadi korban penipuan bermodus lowongan pekerjaan (loker) dari sebuah perusahaan bodong di Kota Bekasi, Selasa (25/7/2023).

Kisah Gira yang gagal jadi korban penipuan usai diselamatkan pengemudi ojek online (ojol) bernama Ahmad (26) bahkan ramai diperbincangkan di media sosial.

Kepada Kompas.com, Gira menceritakan sejumlah kejanggalan dari proses seleksi calon karyawan yang menjadi modus dari penipuan loker bodong yang ia jalani.

Nama perusahaan berbeda

Gira bercerita, awalnya dia melamar pekerjaan melalui platform pencari kerja berbasis daring, JobStreet.

Kemudian dia menerima pesan undangan dengan nama perseroan terbatas (PT) yang berbeda dari yang dilamarnya.

Baca juga: Waspada Lowongan Kerja Bodong, Ketahui Ciri-cirinya

"Nama PT di aplikasi Jobstreet dengan di undangan berbeda. Pas pertama saya lamar itu kan namanya Mutiara Logistik, yang di undangan ini Jedeco Manufakturing Otomotif gitu," ujar Gira, Jumat (28/7/2023).

Semula, Gira sempat tak yakin melamar di PT itu. Kendati tak yakin, ia melihat deskripsi perusahaan tersebut persis sama dengan perusahaan yang ia lamar lewat JobStreet.

Selain deskripsi perusahaan, nilai gaji yang ditawarkan hingga kriteria dan batas usia calon karyawan juga persis dengan perusahaan yang dia lamar.

"Saya cek lagi di JobStreet, perasaan saya enggak pernah daftar di Jedeco ini. Tapi pas lihat dari undangannya kayak kriteria ini, itu, kok sama dengan Mutiara Logistik," kata dia.

 

Tak ada proses seleksi

Pada akhirnya, Gira memutuskan untuk datang ke lokasi perusahaan yang tertera dalam undangan. Sampai di sana, ia merasa banyak kejanggalan.

Baca juga: Ruko Diduga Lokasi Penipuan Loker di Bekasi Bakal Disegel jika Tak Punya Legalitas

Adapun kantor perusahaan tersebut merupakan sebuah ruko di Grand Central Galaxy, Bekasi Selatan. "Pas sudah sampai di sana banyak banget kejanggalan," ujar Gira.

"Katanya bakal ada prosesi psikotes, interview dan penempatan wilayah kerja. Faktanya enggak ada psikotes sama sekali," lanjutnya.

Gira menuturkan, durasi interview sangat singkat, tidak selayaknya wawancara kerja yang menanyakan beberapa hal.

Membayar DP

Pihak ruko juga tiba-tiba meminta bayaran kepad Gira dengan dalih untuk pelatihan yang tidak dijelaskan secara detail.

"Cuma ditanya nama, alamat sekarang, habis itu dia jelasin tentang jobdesk dan salary, lanjut tiba-tiba dia ngejelasin kalau ada pembayaran nominal sekian juta untuk pelatihan," ucapnya.

Baca juga: Hilang Jejak Penipuan Berkedok Loker di Ruko Bekasi, padahal Modusnya Sudah Jadi Rahasia Umum

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com